NILAI TUKAR RUPIAH

Rupiah Loyo, Menkeu Fokus Perbaiki Neraca Pembayaran

Redaksi DDTCNews | Jumat, 29 Juni 2018 | 16:21 WIB
Rupiah Loyo, Menkeu Fokus Perbaiki Neraca Pembayaran

JAKARTA, DDTCNews – Nilai tukar rupiah terus mengalami tekanan. Sepanjang pekan ini konsisten bertahan di angka Rp14.000 per dolar AS.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan depresiasi rupiah harus dimitigasi dengan perbaikan neraca pembayaran. Hal ini penting selain paduan kebijakan fiskal maupun moneter.

"Kami akan terus bekerja sama dengan BI dan dari sisi external balance akan terus diperbaiki, meskipun (dalam waktu) jangka menengah panjang," katanya Kamis, (28/6).

Baca Juga:
Kemenkeu Era Prabowo Tak Lagi Masuk di Bawah Koordinasi Menko Ekonomi

Langkah perbaikan neraca pembayaran ini menurut Sri Mulyani butuh koordinasi kebijakan fiskal dan moneter. Dengan begitu, neraca pembayaran dapat bergerak positif dan dibarengi dengan cadangan devisa yang tak terkuras cepat.

Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), cadangan devisa Indonesia sudah terkuras 6,89% dari US$132 miliar pada Januari menjadi US$122,9 miliar pada Mei. Hal itu dilakukan demi stabilisasi setelah rupiah rontok terhadap dolar AS sejak awal tahun ini.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia menyebutkan pelemahan rupiah perlu dicermati dengan saksama. Sejauh ini, gejolak ekonomi lebih banyak disebabkan oleh faktor eksternal, utamanya kebijakan Amerika Serikat (AS) yang memberi sinyal kenaikan suku bunga acuannya, Fed Rate lebih dari tiga kali pada tahun ini. Menurutnya, dampak tersebut memang tidak bisa dihilangkan seluruhnya, sehingga harus dimitigasi.

Baca Juga:
Kembali Dilantik Jadi Menkeu, Begini Pesan Sri Mulyani kepada Jajaran

"Jadi kami lihat dulu, selama ini (pergerakan nilai tukar) mencerminkan suatu fundamental dan kekuatan ekonomi yang tidak berubah atau bergerak jauh dari faktor positifnya, ya kami akan lihat ini sebagai adjusment yang normal," ungkapnya.

Nilai tukar rupiah berada angka Rp14.339 per dolar AS hari ini, Jumat (29/6). Padahal, pada akhir perdagangan kemarin saat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2018 diselenggarakan, posisi rupiah masih bertengger di kisaran Rp14.200 per dolar AS. (Amu)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:45 WIB PERPRES 139/2024

Kemenkeu Era Prabowo Tak Lagi Masuk di Bawah Koordinasi Menko Ekonomi

Selasa, 22 Oktober 2024 | 09:30 WIB KABINET MERAH PUTIH

Kembali Dilantik Jadi Menkeu, Begini Pesan Sri Mulyani kepada Jajaran

Senin, 21 Oktober 2024 | 16:15 WIB KABINET MERAH PUTIH

Anggito: Belum Ada Pembagian Tugas yang Formal Antar Wamenkeu

Senin, 21 Oktober 2024 | 09:15 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Wajah-Wajah Lama Masih Isi Tim Ekonomi Prabowo-Gibran

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN