Ilustrasi.
BEIJING, DDTCNews – Pemerintah China mencatatkan penurunan penerimaan negara hingga 4,8% per April 2022 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Pemerintah menyebut penurunan penerimaan pada April 2022 tersebut salah satunya disebabkan insentif pajak yang diberikan, khususnya program percepatan restitusi PPN yang mulai digelontorkan pada bulan tersebut.
"Bila tidak memperhitungkan dampak restitusi PPN, penerimaan anggaran seharusnya tumbuh 5%," jelas pemerintah seperti dikutip dari china.org.cn, Jumat (20/5/2022).
Penerimaan negara per April 2022 mencapai CNY7,43 triliun atau setara dengan Rp16.300 triliun. Dari total penerimaan negara tersebut, penerimaan dari pajak mencapai CNY6,23 triliun, turun 8% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Bulan lalu, restitusi PPN yang digelontorkan kepada usaha kecil dan sektor-sektor strategis mencapai CNY801,5 miliar atau setara dengan Rp1.731 triliun. Restitusi diharapkan bisa memberikan dukungan likuiditas di tengah tekanan pandemi dan geopolitik.
Sekadar informasi, total anggaran yang disiapkan oleh China untuk mendukung program percepatan restitusi mencapai CNY1,5 triliun.
"Pengembalian kelebihan pajak masukan kepada usaha mikro dan kecil, sektor manufaktur, dan sektor utama lainnya sangat penting untuk memastikan stabilitas pertumbuhan ekonomi," ujar Perdana Menteri Li Keqiang.
Dalam beberapa bulan terakhir ini, percepatan restitusi PPN memang difokuskan untuk sektor usaha mikro. Pada Mei dan Juni, Pemerintah China akan menggelontorkan percepatan restitusi PPN untuk usaha skala kecil. (rig)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.