JAKARTA, DDTCNews – Dewan Negara Produsen Minyak Sawit (CPOPC) yang diprakarsai Indonesia dan Malaysia mempertanyakan data atas resolusi Parlemen Eropa terkait Palm Oil and Deforestation of Rainforests.
Menko Perekonomian Darmin Nasution mengatakan para menteri yang tergabung dalam anggota CPOPC Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC) tengah menyusun komunikasi bersama.
CPOPC berencana untuk bertandang ke Uni Eropa guna menyampaikan perspektif sebagai negara produsen minyak sawit pada bulan Mei mendatang.
"Para Menteri menyatakan keprihatinan atas Resolusi Parlemen Eropa yang kontra produktif terhadap upaya kuat negara-negara penghasil minyak sawit untuk pengelolaan sumber daya berkelanjutan," ujarnya di Kantor Kemenko Perekonomian Jakarta, Selasa (11/4).
Salah satu yang ditentang Indonesia dalam resolusi tersebut adalah skema sertifikasi tunggal. Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri sudah menyampaikan resolusi tersebut yang justru akan meningkatkan hambatan yang tidak perlu dalam perdagangan (unnecessary barriers to trade) dan kontraproduktif terhadap upaya peningkatan kualitas minyak sawit yang berkelanjutan.
Para anggota CPOPC juga sudah sepakat mengenai isu-isu lingkungan tidak seharusnya digunakan sebagai alat untuk diskriminasi dan pembatasan terselubung dalam perdagangan. Menurut Darmin hal itu merupakan salah satu tantangan global yang disorot CPOPC.
Maka dari itu, negara-negara produsen perlu meningkatkan kerja sama dan partisipasi dalam peningkatan kualitas produk serta menyebarluaskan informasi faktual tentang minyak sawit. "Kami perlu meningkatkan partisipasi negara-negara penghasil kelapa sawit lainnya dan berupaya untuk menarik lebih banyak keanggotaan dalam CPOPC," katanya.
Darmin juga menekankan pentingnya cetak biru untuk menentukan jangka waktu dan target capaian dalam pengembangan industri kelapa sawit. Selanjutnya, kelompok kerja teknis akan dibentuk untuk menyelesaikan rancangan sebelum Pertemuan Tingkat Menteri ke-5 pada bulan Desember 2017.
Selain Darmin dan pejabat kementerian terkait dari Indonesia, pertemuan CPOPC ini juga dihadiri Menteri Industri Perkebunan dan Komoditas Malaysia Datuk Seri Mah Siew Keong, Sekjen Kementerian Perusahaan Perladangan dan Komoditi Datuk M. Nagarajan, Direktur Jenderal Malaysian Palm Oil Board (MPOB) Ahmad Kushairi Din dan Chief Executive Officer Malaysian Palm Oil Council (MPOC) Kalyana Sundram.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.