Wakil Menteri ESDM Yuliot.
JAKARTA, DDTCNews - Pemanfaatan biodiesel diklaim sanggup menghemat devisa hingga US$7,9 miliar atau sekitar Rp120,54 triliun sepanjang 2023 lalu. Nilai penghematan diyakini terus naik pada 2024 ini.
Sepanjang 2023 lalu, konsumsi biodiesel di pasar domestik mencapai 12,2 juta kiloliter (KL). Sementara pada 2025 mendatang, angka pemanfaatan biodiesel ditargetkan naik jadi 12,5 juta KL. Makin naiknya pemanfaatan biodiesel diharapkan bisa mendukung misi Indonesia mencapai ketahahan energi.
"Upaya untuk mewujudkan ketahanan energi dalam negeri adalah meningkatkan produksi minyak dan gas bumi, mengembangkan energi baru terbarukan, termasuk program B35 yang saat ini dilaksanakan. Tahun depan, kita rencanakan implementasi B40, dan sedang dilakukan asesmen untuk B50 serta penyediaan bioetanol di dalam negeri," kata Wakil Menteri ESDM Yuliot, dikutip pada Senin (9/12/2024).
Program B35 merupakan kebijakan yang mewajibkan pencampuran 35 persen biodiesel ke dalam bahan bakar solar. Biodiesel ini berasal dari minyak nabati, seperti minyak kelapa sawit, yang kemudian dicampur dengan solar untuk menghasilkan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan.
Langkah ini diharapkan mampu mengurangi ketergantungan pada impor bahan bakar minyak (BBM), meningkatkan nilai tambah bagi sektor pertanian, serta mendorong pertumbuhan ekonomi.
Kementerian ESDM juga mencatat pengolahan minyak kelapa sawit mentah (CPO) menjadi biodiesel menghasilkan nilai tambah sebesar Rp15,82 triliun.
Pemerintah, imbuh Yuliot, tidak hanya berfokus pada pemanfaatan BBN untuk mencapai swasembada energi. Beragam upaya lain juga terus dilakukan, seperti pengembangan energi baru terbarukan (EBT), percepatan penggunaan kendaraan listrik, dan peningkatan efisiensi energi.
Penguatan kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk sektor swasta dan masyarakat diyakini pemerintah dapat menjadi kunci sukses dalam mencapai ketahanan energi nasional.
"Pemerintah berharap komitmen dan dukungan dari semua pihak dapat mempercepat pencapaian swasembada energi yang diharapkan menjadi landasan kuat bagi pembangunan Indonesia yang lebih mandiri," tutup Yuliot. (sap)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.