PROVINSI DKI JAKARTA

Realisasi Tak Sampai 50%, DKI Diminta Rasionalisasi Target Retribusi

Muhamad Wildan | Sabtu, 30 April 2022 | 07:00 WIB
Realisasi Tak Sampai 50%, DKI Diminta Rasionalisasi Target Retribusi

Suasana gedung perkantoran di Jakarta, Senin (25/4/2022). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/YU

JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta diminta untuk lebih rasional dalam menyusun target retribusi pada APBD.

Pasalnya, realisasi pendapatan retribusi pada tahun lalu terpaut sangat jauh bila dibandingkan dengan target yang ditetapkan.

"Realisasi target pendapatan retribusi daerah tahun anggaran 2021 sangat rendah yakni kurang dari 50%. Retribusi jasa usaha hanya 26,15% dan retribusi perizinan tertentu hanya terealisasi 49,20%," ujar Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Anggara Wicitra Sastroamidjojo ketika membacakan rekomendasi atas Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) APBD 2021, dikutip Sabtu (30/4/2022).

Baca Juga:
Kemenkeu Terbitkan Pedoman Pemeriksaan dan Penagihan Pajak Daerah

Anggara mengatakan target retribusi yang disusun ke depan harus lebih realistis dan logis agar pada akhir tahun target yang telah ditetapkan tersebut dapat dipertanggungjawabkan.

Untuk mengoptimalkan pendapatan asli daerah, DPRD DKI Jakarta pun meminta kepada Pemprov DKI Jakarta untuk memberikan stimulus pajak melalui pemberian keringanan hingga 20% sebagaimana yang telah dikucurkan tahun lalu.

DPRD DKI Jakarta berpandangan wajib pajak menjadi lebih terdorong dan mendahulukan pembayaran pajak dengan adanya insentif pajak.

Baca Juga:
Waduh! Pemkot Dituding Bikin Agenda Fiktif Pencetakan Buku Perda Pajak

Tak hanya itu, Bapenda DKI Jakarta juga diminta lebih gencar menyosialisasikan jenis-jenis pajak daerah tertentu khususnya PBB dan BPHTB. Harapannya, langkah ini dapat meningkatkan pemahaman masyarakat atas kewajiban perpajakannya.

Pemahaman masyarakat perlu ditingkatkan khususnya atas perjanjian pengikatan jual beli (PPJB) sebagai dasar pengenaan BPHTB. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Senin, 03 Februari 2025 | 18:30 WIB PMK 7/2025

Kemenkeu Terbitkan Pedoman Pemeriksaan dan Penagihan Pajak Daerah

Senin, 03 Februari 2025 | 16:09 WIB KOTA TANJUNGPINANG

Waduh! Pemkot Dituding Bikin Agenda Fiktif Pencetakan Buku Perda Pajak

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:00 WIB KOTA BANTUL

Banyak Penambang Tak Terdaftar, Setoran Pajak MBLB Hanya Rp20,9 Juta

Minggu, 02 Februari 2025 | 11:30 WIB KOTA MEDAN

Wah! Medan Bisa Kumpulkan Rp784,16 Miliar dari Opsen Pajak

BERITA PILIHAN
Senin, 03 Februari 2025 | 18:30 WIB PMK 7/2025

Kemenkeu Terbitkan Pedoman Pemeriksaan dan Penagihan Pajak Daerah

Senin, 03 Februari 2025 | 17:30 WIB PMK 136/2024

Ada De Minimis Exclusion, Pajak Minimum Global Bisa Jadi Nol

Senin, 03 Februari 2025 | 16:45 WIB KAMUS PAJAK

Apa Itu Surat Keputusan Pembetulan?

Senin, 03 Februari 2025 | 16:21 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Inflasi Januari Cuma 0,76 Persen, Diskon Listrik Jadi Penyebab

Senin, 03 Februari 2025 | 16:09 WIB KOTA TANJUNGPINANG

Waduh! Pemkot Dituding Bikin Agenda Fiktif Pencetakan Buku Perda Pajak

Senin, 03 Februari 2025 | 15:30 WIB CORETAX DJP

Baru! DJP Rilis Buku Panduan Pembuatan Bukti Potong PPh Via Coretax

Senin, 03 Februari 2025 | 15:21 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Ada Titipan Pesan dari Gibran ke Bahlil Soal Elpiji 3 Kg, Apa Isinya?

Senin, 03 Februari 2025 | 15:09 WIB AGENDA PAJAK

Hadapi 2025, DDTC Gelar Seminar Eksklusif di Cikarang

Senin, 03 Februari 2025 | 14:09 WIB CORETAX SYSTEM

Perlu Waktu, Coretax Belum Nyambung ke Seluruh Bank dan Kementerian

Senin, 03 Februari 2025 | 14:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah Tata Ulang Lahan Kebun Sawit, Pastikan Kepatuhan Pengusaha