Dirjen Bea dan Cukai Askolani. (foto: hasil tangkapan layar)
JAKARTA, DDTCNews – Dirjen Bea dan Cukai Askolani menyatakan rencana strategis Ditjen Bea dan Cukai (DJBC) tahun ini akan berfokus dalam upaya mendorong pemulihan ekonomi nasional dari tekanan pandemi Covid-19.
Saat rapat pimpinan secara virtual yang perdana, ia meminta kepala kantor wilayah DJBC untuk mendukung upaya pemulihan ekonomi dengan tetap memperhatikan karakteristik dan tantangan yang ada di masing-masing daerah.
"Ada potensi langkah-langkah perbaikan yang akan terus kami lakukan, baik dari sisi makro maupun mikro," katanya, dikutip dari Youtube Kanal Bea Cukai TV, Rabu (17/3/2021).
Askolani menuturkan telah menerima laporan mengenai berbagai tantangan yang terjadi di berbagai daerah. Menurutnya, semua tantangan tersebut harus diperhatikan dan ditangani untuk mendukung pembangunan industri di dalam negeri.
Dalam rencana strategis DJBC 2020-2024 terdapat sejumlah poin yang ingin dikejar di antaranya pengelolaan fiskal yang sehat dan berkelanjutan meliputi pemulihan ekonomi nasional, penguatan harmonisasi dan sinkronisasi fasilitas fiskal, dan peningkatan substitusi impor.
Tak ketinggalan, Askolani menegaskan sinergi antarunit dan aparat penegak hukum juga harus terus dilanjutkan sebagai upaya pengawasan terhadap barang kena cukai (BKC) ilegal dan barang impor ilegal.
"Tentunya kami melihat kolaborasi atau sinergi dengan pihak eksternal, baik dengan teman-teman di internal Kementerian Keuangan dan juga dengan stakeholders," ujarnya.
Tahun ini, pemerintah menargetkan penerimaan kepabeanan dan cukai senilai Rp214,96 triliun, atau naik 1% dari realisasi tahun lalu Rp212,8 triliun. Tahun lalu, realisasi setoran bea dan cukai mencapai 103,48% dari target Rp205,68 triliun. (rig)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.