KEBIJAKAN KEPABEANAN

Produk Kaca Meja Indonesia Bebas BMAD, Ekspor ke Brasil Bakal Melonjak

Redaksi DDTCNews | Selasa, 02 Agustus 2022 | 13:30 WIB
Produk Kaca Meja Indonesia Bebas BMAD, Ekspor ke Brasil Bakal Melonjak

Ilustrasi (foto: picpedia.org)

JAKARTA, DDTCNews - Produk kaca meja (glassware for table) dari Indonesia resmi dibebaskan dari pengenaan bea masuk antidumping (BMAD) Brasil. Dengan begitu, kinerja ekspor Indonesia ke Brasil diyakini bakal naik signifikan.

Sebelumnya, penyelidikan perpanjangan penerapan BMAD untuk produk ini resmi dihentikan oleh otoritas Brasil pada 29 Juni 2022. Penyelidikannya sendiri sudah dimulai sejak Desember 2021 lalu atas produk kaca meja yang berasal dari Indonesia, Argentina, dan China.

"Ekspor produk glassware fot table Indonesia ke Brasil akhirnya bebas dari BMAD. Sejak Maret 2011, produk ekspor kita kena BMAD sebesar US$0,15 per kg oleh Brasil. Capaian ini patut disyukuri," ujar Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, dikutip Selasa (2/8/2022).

Baca Juga:
Retaliasi Kanada, Produk Asal AS Bakal Dikenai Bea Masuk 25 Persen

Dalam laporan penyelidikan Brasil, diketahui ada ketidaklengkapan atau ketidakakuratan data yang disampaikan industri dalam negerinya. Hal ini membuat klaim kerugian yang disebutkan oleh industri dalam negeri Brasil menjadi tidak valid. Berdasarkan hal itu, penyelidikan perpanjangan BMAD dihentikan.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sepanjang Januari-Mei 2022 ekspor glassware for table Indonesia ke Brasil senilai US$281,9 ribu, turun 69,5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sepanjang 2021 lalu, nilai ekspor kaca meja Indonesia Brasil tercatat US$2,2 juta. Sementara pada 2018, nilai ekspornya mencapai US$7,6 juta.

Direktur Pengamanan Perdagangan Natan Kambuno menambahkan, momentum ini perlu dimanfaatkan produsen kaca meja dalam negeri. Pelaku industri, menurutnya, perlu segera meningkatkan performa ekspor yang selama ini sempat terganjal ke Brasil.

"Namun, kita tetap harus waspada. Mengingat negara mitra dagang kita makin gencar menerapkan instrumen trade remedies dalam rangka melindungi industri dalam negerinya," kata Natan. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Minggu, 02 Februari 2025 | 08:30 WIB AMERIKA SERIKAT

AS Resmi Mulai Kenakan Bea Masuk Atas Barang Kanada, Meksiko, China

Sabtu, 01 Februari 2025 | 13:30 WIB LAYANAN KEPABEANAN

Pengumuman bagi Eksportir-Importir! Layanan Telepon LNSW Tak Lagi 24/7

Jumat, 31 Januari 2025 | 09:30 WIB AMERIKA SERIKAT

AS Buka Opsi Batalkan Bea Masuk 25% Atas Impor dari Kanada dan Meksiko

BERITA PILIHAN
Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30 WIB PMK 119/2024

Bertambah! Aspek Penelitian Restitusi Dipercepat WP Kriteria Tertentu

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Ajukan NPWP Non-Efektif, WP Perlu Cabut Status PKP Dahulu

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:30 WIB KEPALA BPPK ANDIN HADIYANTO

‘Tak Hanya Unggul Teknis, SDM Kemenkeu Juga Perlu Berintegritas’

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

DJP Terbitkan Buku Manual Coretax terkait Modul Pembayaran

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:15 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Lima Hal yang Membuat Suket PP 55 Dicabut Kantor Pajak

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:00 WIB KOTA BANTUL

Banyak Penambang Tak Terdaftar, Setoran Pajak MBLB Hanya Rp20,9 Juta

Minggu, 02 Februari 2025 | 12:00 WIB CORETAX DJP

PIC Kini Bisa Delegasikan Role Akses Pemindahbukuan di Coretax DJP

Minggu, 02 Februari 2025 | 11:30 WIB KOTA MEDAN

Wah! Medan Bisa Kumpulkan Rp784,16 Miliar dari Opsen Pajak

Minggu, 02 Februari 2025 | 10:30 WIB PMK 116/2024

Organisasi dan Tata Kerja Setkomwasjak, Unduh Peraturannya di Sini