CANBERRA, DDTCNews – Pemerintah Australia menyatakan akan mati-matian melawan praktek penghindaran pajak global yang kerap dilakukan oleh raksasa multinasional di dunia melalui pertemuan di G20 yang berlangsung selama dua hari di Tiongkok.
Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull mengungkapkan perlu aksi yang jauh lebih mengigit dalam menghadapi penghindaran pajak dibandingkan dengan yang sudah dilakukan sekarang.
“Ada banyak hal yang bisa kita lakukan bersama-sama untuk menghentikan aliran dana gelap dan aktivitas ilegal, serta mengamankan penerimaan negara,” ungkapnya pada The Weekend Australian, Sabtu (3/9) lalu.
Agenda utama Malcolm pada pertemuan ini adalah mengajak anggota G20 agar berpikir lebih keras dalam memecahkan permasalahan penghindaran pajak. Dia juga akan mempromosikan dua hal penting yang menjadi mesin pertumbuhan ekonomi, yakni perdagangan dan inovasi.
“Saya akan bekerja bersama rekan-rekan dari negara G20 lainnya untuk membangun sistem perdagangan global yang lebih baik, karena kita belum pernah memiliki perjanjian multilateral yang komprehensif sejak tahun 1995,” ujarnya dalam tulisan tersebut.
Namun, seperti dilansir skysnews.com, asisten Kementerian Keuangan Andrew Leigh merasa Malcolm akan mengalami kesulitan mengeksekusi hal-hal yang didiskusikan dalam rapat tersebut di Australia.
“Malcolm seperti tidak punya landasan yang kuat untuk memerangi praktek penghindaran pajak di rumahnya sendiri. Seharusnya dengan adanya kasus Uni Eropa dengan Apple, sudah saatnya Ditjen Pajak Australia menerapkan strategi bagi perusahaan multinasional asal Australia,” ujarnya.(Gfa)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.