PROFIL PERPAJAKAN CHINA

Perusahaan Berteknologi Tinggi Diganjar Insentif

Redaksi DDTCNews | Rabu, 29 Juni 2016 | 18:53 WIB
Perusahaan Berteknologi Tinggi Diganjar Insentif

TAK bisa disangkal, China adalah kekuatan ekonomi ekonomi baru yang tidak bisa tak diperhitungkan. Saat krisis keuangan global 2008 menghantam Asia, China-lah—bukan Amerika Serikat atau Eropa—yang dengan stimulusnya tampil sebagai penyelamat perekonomian global.

China-lah, dengan lompatan perekonomian yang mengagumkan dalam 10 tahun terakhir, yang membuat pemulihan perekonomian Indonesia dan Asia umumnya dari krisis keuangan 2008 itu menjadi 'sama sekali tak berhubungan' dengan hiruk-pikuk di Wall Street atau London.

Situasinya kembali berulang dalam 2-3 tahun terakhir. Perlambatan ekonomi China yang disengaja nyata ikut menyeret turun perekonomian Asia, justru saat pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat dan Eropa mulai mendaki, meski belum merata dan stabil sepenuhnya.

Baca Juga:
Ketentuan Bea Masuk Antidumping Ubin Keramik China, Download di Sini

Sistem Perpajakan

MENYADARI transisinya yang tengah menuju negara maju, China pun bersiap diri untuk mendasarkan pertumbuhan ekonominya pada kemajuan teknologi, tetapi tanpa meninggalkan basis ekonominya yang lain, yaitu perdagangan dan komoditas.

Untuk itu, China mulai menerapkan berbagai insentif untuk perusahaan berbasis teknologi. Terhitung sejak 1 Juli 2010 - 31 Desember 2018, China memberlakukan tarif PPh badan 15% untuk perusahaan dengan kriteria ‘baru dan berteknologi tinggi’ atau yang beroperasi di wilayah barat China.

Baca Juga:
Ubin Keramik China Terbukti Dumping, Kemenkeu Beri Bea Masuk Tambahan

Untuk mendorong produktivitasnya, China menerapkan tarif pajak progresif sebanyak 7 tingkat dari 3% menjadi 45% untuk penghasilan dari upah dan gaji.. Memang, kebijakan ini juga sempat menuai protes dari kalangan industrialis domestiknya.

Sebab pada saat yang sama, China juga menerapkan tarif pajak progresif 5 tingkat dari 5%-35% untuk pendapatan dari produksi dan bisnis, pendapatan dari kontrak atau operasi yang disewakan, dan tarif pajak tetap 20% diterapkan untuk semua jenis penghasilan lainnya. (Sumber: IMF & World Bank-2016/ Bsi)

Data Perpajakan China
Uraian Keterangan
Ideologi Komunis, liberal
PDB nominal US$10.982,83 miliar (2015)
Pertumbuhan ekonomi 6,9% (2015)
Populasi 1.371 milyar juta jiwa (2015)
Tax ratio 22%
Otoritas pajak The State Administration of Taxation
Sistem perpajakan Self assessment
Tarif PPh badan 25%
Tarif PPh orang pribadi 3% - 45%
Tarif PPN 17%
Tarif pajak bunga 10%
Tarif pajak royalti 10%
Tax treaty 100 negara


Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 15 Oktober 2024 | 12:07 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

BPS: Neraca Perdagangan Surplus US$3,26 Miliar pada September 2024

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN