FILIPINA

Percepat Vaksinasi Pekerja, Pemerintah Diminta Siapkan Insentif Pajak

Dian Kurniati | Jumat, 21 Mei 2021 | 18:00 WIB
Percepat Vaksinasi Pekerja, Pemerintah Diminta Siapkan Insentif Pajak

Seorang wanita menerima vaksin virus corona (COVID-19) buatan China Sinovac Biotech di lokasi vaksin lantatur bagi pasien terbaring di tempat tidur dan warga berkebutuhan khusus, di Kota Makati, Metro Manila, Filipina, Jumat (7/5/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Lisa Marie David/HP/djo

MANILA, DDTCNews – Mantan Wakil Presiden Filipina Jejomar Binay menyarankan pemerintah memberikan insentif pajak khusus bagi perusahaan yang serius memberikan vaksinasi Covid-19 kepada pekerjanya.

Menurut Binay, kehadiran insentif pajak akan mendorong perusahaan untuk mempercepat pemberian vaksinasi kepada pekerja. Selain itu, insentif tersebut juga bisa diartikan sebagai apresiasi pemerintah kepada pengusaha yang mendukung program vaksinasi.

"Pemerintah dapat mempertimbangkan untuk memberi mereka keringanan pajak apabila mencapai imunisasi pekerja 100%," katanya, Jumat (21/5/2021).

Baca Juga:
Negara Tetangga Ini Bakal Bebaskan Hutan Mangrove dari Pajak

Binay menuturkan vaksinasi Covid-19 merupakan program prioritas di seluruh negara saat ini sebagai salah satu upaya memulihkan ekonomi. Namun, ia menilai Filipina masih sangat kekurangan vaksin untuk diberikan kepada masyarakat.

Untuk itu, sambungnya, pemerintah dapat mendorong peran sektor swasta dalam mempercepat program vaksinasi. Pelaku usaha harus mendapat izin untuk mengimpor vaksin sebanyak-banyaknya untuk para pekerja.

Pada saat bersamaan, Binay meminta pemerintah tetap menjalankan perannya untuk mempercepat vaksinasi Covid-19. Salah satunya ada;ah memberikan semua informasi yang dibutuhkan masyarakat sehingga tidak ada lagi keraguan tentang vaksin.

Baca Juga:
Otoritas Ini Usulkan Perubahan Aturan Pencegahan WP ke Luar Negeri

"Semua cara harus dilihat agar kita bisa mencapai satu tujuan yaitu memvaksinasi sebanyak mungkin pekerja dengan cara tercepat," tuturnya seperti dilansir inquirer.net.

Sebelumnya, Presiden Filipina Rodrigo Duterte telah mengizinkan perusahaan swasta mengimpor vaksin Covid-19 untuk diberikan kepada para pekerja.

Perusahaan juga akan mendapatkan insentif pembebasan bea masuk dan pajak dalam rangka impor asal vaksin tersebut tidak dijual kembali atau digunakan untuk tujuan komersial. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 25 Desember 2024 | 09:30 WIB THAILAND

Negara Tetangga Ini Bakal Bebaskan Hutan Mangrove dari Pajak

Selasa, 24 Desember 2024 | 10:00 WIB PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Antisipasi Dampak Opsen, Pemprov Kalbar Beri Keringanan Pajak

Senin, 23 Desember 2024 | 17:30 WIB KABUPATEN SIDOARJO

Veteran dan Pensiunan Dapat Insentif, Setoran PBB Tetap Capai Target

BERITA PILIHAN
Rabu, 25 Desember 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah akan Salurkan KUR Rp300 Triliun Tahun Depan

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:30 WIB PSAK 201

Item-Item dalam Laporan Posisi Keuangan Berdasarkan PSAK 201

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 94/2023

Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Dokumen yang Dilampirkan saat Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:37 WIB KURS PAJAK 25 DESEMBER 2024 - 31 DESEMBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah terhadap Mayoritas Mata Uang Mitra