Ilustrasi.
JAKARTA, DDTCNews - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat total saldo anggaran lebih (SAL) yang tersisa pada akhir 2023 mencapai Rp459,5 triliun.
SAL terjaga tinggi mengingat pada tahun lalu jumlah SAL yang digunakan untuk membiayai APBN 2023 hanya senilai Rp35 triliun.
"Dalam laporan perubahan SAL, dijelaskan bahwa SAL awal 2023 Rp478,9 triliun. Terdapat penggunaan SAL sebagai sumber pendanaan APBN 2022 Rp35 triliun," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam rapat paripurna pembahasan RUU Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBN 2023, Kamis (4/7/2024).
Sri Mulyani mengatakan SAL memainkan peran penting sebagai fiscal buffer. Penggunaan SAL efektif untuk melindungi APBN dan ekonomi nasional dari berbagai guncangan, tekanan, serta ketidakpastian lingkungan global dan domestik pada 2024.
Perlu diketahui, SAL adalah akumulasi sisa lebih pembiayaan anggaran (SiLPA) tahun-tahun anggaran sebelumnya dan tahun anggaran berjalan ditambah/dikurangi penyesuaian SAL.
Pada Pasal 8 Peraturan Menteri Keuangan (PMK) 147/2021 tentang Pengelolaan SAL, telah diatur bahwa SAL dapat digunakan untuk pemenuhan kebutuhan kas temporer, pemenuhan pembiayaan anggaran, ataupun stabilisasi.
Bila SAL digunakan untuk memenuhi pembiayaan, rencana tersebut perlu dicantumkan dalam undang-undang APBN. Dalam Perpres 75/2021 tentang rincian APBN 2023, pemerintah telah menganggarkan pembiayaan SAL senilai Rp35 triliun.
Adapun pada tahun ini pemerintah berencana untuk menggunakan SAL senilai Rp51,4 triliun dalam rangka memenuhi kebutuhan pembiayaan anggaran. (sap)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.