PENEGAKAN HUKUM

Penindakan Rokok Ilegal Terus Meningkat, Sri Mulyani Beberkan Datanya

Dian Kurniati | Selasa, 13 Desember 2022 | 15:37 WIB
Penindakan Rokok Ilegal Terus Meningkat, Sri Mulyani Beberkan Datanya

Menteri Keuangan Sri Mulyani bersiap mengikuti rapat kerja bersama Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (12/12/2022). Rapat tersebut membahas mengenai kebijakan tarif cukai hasil tembakau tahun 2023. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/rwa.

JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah mencatat jumlah penindakan terhadap rokok ilegal terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan kenaikan tarif cukai biasanya menjadi insentif bagi produsen dan penyebar rokok ilegal. Oleh karena itu, kebijakan kenaikan tarif cukai harus dibarengi dengan upaya memberantas rokok ilegal.

"Kami selalu menyadari bahwa penting dalam mendesain [tarif] cukai ini [dibarengi] kemampuan dari Ditjen Bea dan Cukai bersama aparat penegak hukum dan TNI untuk bisa bekerja sama [menindak rokok ilegal]," katanya, Selasa (12/12/2022).

Baca Juga:
Ada Fasilitas KITE, Menko Airlangga Ingin Daya Saing UMKM Meningkat

Sri Mulyani mengatakan Ditjen Bea dan Cukai (DJBC) telah menjalin kerja sama dengan aparat penegak hukum untuk mengatasi persoalan rokok ilegal. Melalui strategi ini, data peredaran rokok ilegal pun berangsur turun.

Penindakan terhadap rokok ilegal tercatat sebanyak 6.327 kali pada 2019. Angka ini naik secara konsisten menjadi 19.399 penindakan pada 2022.

Secara nominal, nilai barang hasil penindakan rokok ilegal diestimasi senilai Rp528,32 miliar pada tahun ini. Angka itu naik 94,66% atau hampir 2 kali lipat dari posisi 2019 yang hanya Rp271,41 miliar.

Baca Juga:
Apa Itu Auditee dalam Audit Kepabeanan dan Cukai?

Sri Mulyani menyebut survei yang dilakukan Universitas Gadjah Mada (UGM) mencatat tingkat peredaran rokok ilegal sempat mencapai 12,1% pada 2016, tetapi kemudian turun menjadi 7% pada 2018, dan 4,9% pada 2020. Namun, angkanya kembali naik menjadi 5,5% pada tahun ini.

Dia menjelaskan terdapat beberapa modus yang biasa dilakukan produsen rokok ilegal. Di antaranya, produk rokok tanpa dilekati pita cukai, dilekati pita cukai palsu, dilekati pita cukai bekas, salah peruntukan, dan salah personifikasi.

Pada tahun ini, kebanyakan rokok ilegal yang ditindak memiliki modus dilekati pita cukai bekas, pita cukai salah peruntukan, salah personifikasi. Adapun untuk rokok ilegal karena tanpa dilekati pita cukai, sudah makin jarang.

"Memang yang paling susah dideteksi adalah yang yang salah peruntukan dan salah personifikasi karena kalau dilihat sekilas kelihatannya ada pita cukainya," ujarnya. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 30 Januari 2025 | 15:00 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Ada Fasilitas KITE, Menko Airlangga Ingin Daya Saing UMKM Meningkat

Rabu, 29 Januari 2025 | 12:30 WIB KAMUS BEA CUKAI

Apa Itu Auditee dalam Audit Kepabeanan dan Cukai?

Selasa, 28 Januari 2025 | 13:30 WIB KAMUS BEA CUKAI

Apa Itu Pangkalan Sarana Operasi Bea dan Cukai?

BERITA PILIHAN
Jumat, 31 Januari 2025 | 19:30 WIB KONSULTASI PAJAK    

DJP Bisa Tentukan Nilai Harta Berwujud, Ini yang Perlu Diperhatikan

Jumat, 31 Januari 2025 | 19:00 WIB PMK 136/2024

Pajak Minimum Global Bagi WP CbCR Bisa Dinolkan, Begini Kriterianya

Jumat, 31 Januari 2025 | 17:15 WIB DDTC ACADEMY - INTENSIVE COURSE

Wah, Transaksi Intragrup Naik! Perlu Paham Transfer Pricing

Jumat, 31 Januari 2025 | 16:11 WIB CORETAX SYSTEM

Bermunculan Surat Teguran yang Tak Sesuai di Coretax? Jangan Khawatir!

Jumat, 31 Januari 2025 | 15:47 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Banyak Tantangan, Insentif Fiskal Jadi Andalan untuk Jaga Pertumbuhan

Jumat, 31 Januari 2025 | 15:31 WIB KEBIJAKAN PAJAK

WP Tax Holiday Terdampak Pajak Minimum Global, PPh Badan Turun Lagi?

Jumat, 31 Januari 2025 | 15:11 WIB KEBIJAKAN INVESTASI

Supertax Deduction Kurang Laku, Ternyata Banyak Investor Tak Tahu

Jumat, 31 Januari 2025 | 14:30 WIB PROVINSI JAWA BARAT

Demi Kejar Pajak, Dinas ESDM Petakan Ulang Sumur Air Tanah di Daerah

Jumat, 31 Januari 2025 | 13:45 WIB PAJAK MINIMUM GLOBAL

Ada Pajak Minimum Global, RI Cari Cara Biar Insentif KEK Tetap Menarik

Jumat, 31 Januari 2025 | 13:25 WIB TAX CENTER UNIVERSITAS ADVENT SURYA NUSANTARA

Gratis untuk Umum! Sosialisasi Soal Coretax, PPN 12%, dan SAK EMKM-EP