KOTA BEKASI

Pemkot Naikkan NJOP Tanah dan Bangunan

Redaksi DDTCNews | Selasa, 26 Februari 2019 | 15:53 WIB
Pemkot Naikkan NJOP Tanah dan Bangunan

Ilustrasi. 

BEKASI, DDTCNews – Pemerintah Kota Bekasi menaikkan nilai jual objek pajak (NJOP) secara variatif berdasarkan produktivitas wilayah. Peningkatan itu akan berimplikasi pada kenaikan setoran pajak bumi dan bangunan (PBB).

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan kenaikan NJOP dilakukan untuk mendorong penerimaan dalam APBD. Menurutnya, penyesuaian NJOP perlu dilakukan karena saat ini masih ada ketimpangan harga jual yang sangat mencolok.

“Peningkatan tarif PBB merupakan penyesuaian antara NJOP dengan harga jual. Kedua hal ini sudah sangat jauh perbedaannya makanya disesuaikan,” tuturnya di Bekasi, Selasa (26/2/2019).

Baca Juga:
Kemenkeu Terbitkan Pedoman Pemeriksaan dan Penagihan Pajak Daerah

Lebih lanjut dia menjabarkan dana hasil penyesuaian tarif itu akan digunakan oleh pemerintah daerah untuk melakukan pembangunan skala prioritas seperti kolam retensi (tandon), infrastruktur, pendidikan, hingga memperbaiki layanan kesehatan.

“Jika hal ini dianggap sebagai upaya pemerintah untuk menstabilkan kondisi keuangan daerah, itu bukan tugas kami. Tugas kami adalah melakukan ekstensifikasi dan intensifikasi pendapatan agar likuiditas fiskal tidak terganggu untuk mendanai kebutuhan layanan,” jelasnya.

Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Bekasi Aan Suhanda menjelaskan kenaikan NJOP tertinggi berada di kawasan Jalan Ahmad Yani yang mencapai Rp12,6 juta per meter persegi atau naik 26% dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya Rp10 juta per meter persegi.

Baca Juga:
Waduh! Pemkot Dituding Bikin Agenda Fiktif Pencetakan Buku Perda Pajak

Kenaikan NJOP di Jalan Ahmad Yani dikategorikan tertinggi karena merupakan wilayah pusat perdagangan Kota Bekasi. Adapun beberapa daerah lain yang juga mengalami kenaikan NJOP cukup tinggi yaitu di Jalan K.H. Noer Ali, Summarecon Bekasi dan Harapan Indah.

“Nantinya NJOP yang lebih rendah dari Rp500 juta dikenakan PBB 0,1%. NJOP lebih dari Rp500 juta-Rp1 miliar dikenakan PBB 0,15%. NJOP melebihi Rp1 miliar dikenakan PBB 0,25%,” ujar Aan.

Peningkatan NJOP yang juga berdampak pada naiknya setoran PBB mendapat keluhan dari sejumlah warga. Pasalnya, Pemkot Bekasi dikabarkan tidak melakukan sosialisasi terlebih dulu sebelum menerapkan kebijakan tersebut.


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Senin, 03 Februari 2025 | 18:30 WIB PMK 7/2025

Kemenkeu Terbitkan Pedoman Pemeriksaan dan Penagihan Pajak Daerah

Senin, 03 Februari 2025 | 16:09 WIB KOTA TANJUNGPINANG

Waduh! Pemkot Dituding Bikin Agenda Fiktif Pencetakan Buku Perda Pajak

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:00 WIB KOTA BANTUL

Banyak Penambang Tak Terdaftar, Setoran Pajak MBLB Hanya Rp20,9 Juta

Minggu, 02 Februari 2025 | 11:30 WIB KOTA MEDAN

Wah! Medan Bisa Kumpulkan Rp784,16 Miliar dari Opsen Pajak

BERITA PILIHAN
Senin, 03 Februari 2025 | 18:30 WIB PMK 7/2025

Kemenkeu Terbitkan Pedoman Pemeriksaan dan Penagihan Pajak Daerah

Senin, 03 Februari 2025 | 17:30 WIB PMK 136/2024

Ada De Minimis Exclusion, Pajak Minimum Global Bisa Jadi Nol

Senin, 03 Februari 2025 | 16:45 WIB KAMUS PAJAK

Apa Itu Surat Keputusan Pembetulan?

Senin, 03 Februari 2025 | 16:21 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Inflasi Januari Cuma 0,76 Persen, Diskon Listrik Jadi Penyebab

Senin, 03 Februari 2025 | 16:09 WIB KOTA TANJUNGPINANG

Waduh! Pemkot Dituding Bikin Agenda Fiktif Pencetakan Buku Perda Pajak

Senin, 03 Februari 2025 | 15:30 WIB CORETAX DJP

Baru! DJP Rilis Buku Panduan Pembuatan Bukti Potong PPh Via Coretax

Senin, 03 Februari 2025 | 15:21 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Ada Titipan Pesan dari Gibran ke Bahlil Soal Elpiji 3 Kg, Apa Isinya?

Senin, 03 Februari 2025 | 15:09 WIB AGENDA PAJAK

Hadapi 2025, DDTC Gelar Seminar Eksklusif di Cikarang

Senin, 03 Februari 2025 | 14:09 WIB CORETAX SYSTEM

Perlu Waktu, Coretax Belum Nyambung ke Seluruh Bank dan Kementerian

Senin, 03 Februari 2025 | 14:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah Tata Ulang Lahan Kebun Sawit, Pastikan Kepatuhan Pengusaha