RUSIA

Pemerintah Usul Tarif Pajak Orang Kaya Naik 2% Tahun Depan

Redaksi DDTCNews | Minggu, 28 Juni 2020 | 08:01 WIB
Pemerintah Usul Tarif Pajak Orang Kaya Naik 2% Tahun Depan

Ilustrasi. (DDTCNews)

MOSCOW, DDTCNews—Pemerintah Rusia mengusulkan kenaikan tarif pajak penghasilan orang kaya tahun depan untuk menambah penerimaan negara dalam rangka penanggulangan dampak Covid-19 terhadap perekonomian nasional.

Presiden Vladimir Putin mengatakan pemerintah akan menaikkan tarif pajak penghasilan untuk warga berpenghasilan lebih dari 5 juta rubel per tahun atau setara Rp1 miliar dari 13% menjadi 15%.

"Usulan kenaikan pajak untuk masyarakat dengan pendapatan tahunan lebih dari 5 juta rubel mulai berlaku per 1 Januari 2021," katanya dikutip Sabtu (27/6/2020).

Baca Juga:
Otoritas Ini Usulkan Perubahan Aturan Pencegahan WP ke Luar Negeri

Apabila kenaikan tarif direalisasikan, lanjut Putin, pemerintah memproyeksikan tambahan penerimaan sebesar 60 miliar rubel atau setara dengan Rp12,3 triliun. Adapun, kenaikan tarif wajib pajak orang pribadi terakhir kali dilakukan pada 2001.

Presiden menjanjikan tambahan penerimaan itu akan digunakan untuk memperbaiki fasilitas Kesehatan. Selain itu, tambahan penerimaan tersebut juga untuk mengompensasi kebijakan fiskal pemerintah dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Untuk diketahui, pemerintah berencana memberikan insentif pajak berupa pemangkasan tarif PPh badan untuk perusahaan IT dari 20% menjadi 3%. Pemerintah juga menaikkan belanja sosial dan memberikan relaksasi kredit perumahan.

Baca Juga:
Diperpanjang hingga 2030, Lahan Pertanian di Negara Ini Bebas Pajak

Sementara itu, para ahli ekonomi menilai kebijakan menaikkan tarif PPh orang kaya tidak berdampak signifikan terhadap postur anggaran pemerintah. Hal ini dikarenakan Rusia punya kas cadangan sebanyak US$100 miliar.

Dana tersebut, kata ekonom, bisa digunakan pemerintah saat kondisi ekonomi sedang sulit seperti saat ini. Selain itu, pemerintah juga memiliki cadangan kas dalam bentuk mata uang asing yang senilai US$570 miliar.

Meski begitu, opsi menaikkan tarif pajak tetap menjadi pilihan pemerintah mengingat situasi penuh ketidakpastian karena pandemi Covid-19 dan ditambah merosotnya harga minyak dunia yang menjadi komoditas ekspor andalan Rusia.

“Peningkatan pajak pada orang kaya dapat meredakan beberapa potensi ketegangan sosial. Saat ini ketidakpuasan sosial telah meningkat di Rusia karena standar hidup yang stagnan dalam beberapa tahun terakhir yang berujung meningkatnya aktivitas protes dan turunnya popularitas Putin," tulis analis laporan ING Bank dilansir Radio Free Europe. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Selasa, 24 Desember 2024 | 21:30 WIB CORETAX SYSTEM

Simak! Keterangan Resmi DJP Soal Tahapan Praimplementasi Coretax

Selasa, 24 Desember 2024 | 19:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Sempat Menolak, PDIP Kini Berbalik Dukung PPN 12 Persen

Selasa, 24 Desember 2024 | 18:00 WIB KANWIL DJP JAKARTA BARAT

Hingga November, Kanwil DJP Jakbar Kumpulkan Pajak Rp57,67 Triliun

Selasa, 24 Desember 2024 | 17:27 WIB CORETAX SYSTEM

WP Bisa Akses Aplikasi Coretax Mulai Hari Ini, Fiturnya Masih Terbatas

Selasa, 24 Desember 2024 | 17:00 WIB PMK 81/2024

Ini Aturan Terbaru Pengkreditan Pajak Masukan Sebelum Pengukuhan PKP

Selasa, 24 Desember 2024 | 16:30 WIB PROVINSI SUMATERA SELATAN

Realisasi Pajak Rokok di Sumsel Tak Capai Target, Ini Penyebabnya

Selasa, 24 Desember 2024 | 16:00 WIB CORETAX SYSTEM

Nanti Ada Coretax, Masih Perlu Ajukan Sertifikat Elektronik?

Selasa, 24 Desember 2024 | 15:00 WIB KPP PRATAMA KOSAMBI

Utang Pajak Rp632 Juta Tak Dilunasi, Mobil WP Akhirnya Disita KPP