Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas (kiri) dan Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana (kanan).
JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah mulai menyiapkan tata kelola sumber daya manusia (SDM) Badan Gizi Nasional. Tata kelola SDM diperlukan agar Badan Gizi Nasional dapat melaksanakan program-programnya, terutama makan bergizi gratis (MBG).
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Abdullah Azwar Anas mengatakan tata kelola yang baik diperlukan sehingga program MBG yang dicanangkan oleh presiden terpilih Prabowo Subianto bisa berjalan lancar.
"Mudah-mudahan program makan bergizi di sekolah-sekolah ini akan bisa berjalan dengan baik. Tentu dengan tata kelola dan sistem yang disiapkan ini akan berjalan dengan lancar dengan baik," katanya, dikutip pada Minggu (25/8/2024).
Sementara itu, Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana menuturkan program makan bergizi gratis juga akan disusun untuk mengembangkan ekonomi masyarakat mengingat program tersebut dilaksanakan dengan memanfaatkan bahan baku dari petani lokal.
"Kementerian PANRB banyak memberikan arahan terutama terkait apa yang harus kami jaga agar program ini bisa berjalan dengan baik. Tetapi tidak menyalahi aturan yang ada dan tetap di jalur yang benar," ujarnya.
Sebagai informasi, Badan Gizi Nasional telah dibentuk oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui penetapan Peraturan Presiden (Perpres) 83/2024.
Badan Gizi Nasional merupakan lembaga pemerintah yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada presiden. Badan Gizi Nasional hanya memiliki 1 tugas, yaitu melaksanakan pemenuhan gizi nasional.
Secara terperinci, Badan Gizi Nasional dibentuk untuk memenuhi kebutuhan gizi peserta didik pada jenjang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah di lingkungan pendidikan umum, pendidikan kejuruan, pendidikan keagamaan, pendidikan khusus, pendidikan layanan khusus, dan pendidikan pesantren.
Sementara itu, anggaran belanja yang dialokasikan untuk pelaksanaan program MBG pada tahun depan mencapai Rp71 triliun atau 0,29% dari PDB. Dana tersebut digunakan untuk membayar biaya makanan, biaya distribusi, dan operasional lembaga yang menangani program tersebut.
Tak hanya memenuhi kebutuhan nutrisi anak-anak, program makan MBG juga diyakini menghasilkan pertumbuhan ekonomi sebesar 0,1% dan menyerap sekitar 820.000 tenaga kerja. (rig)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.