INDIA

Pemberlakuan PPN Dorong Ekonomi Domestik

Redaksi DDTCNews | Selasa, 25 Oktober 2016 | 08:35 WIB
Pemberlakuan PPN Dorong Ekonomi Domestik

Perdana Menteri India Narendra Modi (Foto: zeenews.india.com)

NEW DELHI, DDTCNews – Perdana Menteri Narendra Modi mengatakan diberlakukannya peraturan mengenai pajak barang dan jasa (Goods and Services Tax/GST) atau yang lebih sering disebut sebagai pajak pertambahan nilai (PPN) dapat meningkatkan permintaan domestik, menciptakan lebih banyak kesempatan bagi bisnis domestik dan mendorong terciptanya lapangan kerja.

(Baca: Reformasi Pajak, GST Diterapkan Secara Nasional)

Menurutnya sejauh ini pasar domestik telah terfragmentasi dan perbedaan pajak di negera yang berbeda telah mengakibatkan harga barang dan jasa menjadi lebih mahal.

Baca Juga:
Negara Anggota BRICS Sepakat Bentuk Forum Kerja Sama Pajak

“Hal ini dapat menghambat pertumbuhan perdagangan antarnegara. Kami memberlakukan peraturan PPN untuk menciptakan pasar nasional yang lebih terintegrasi,” tandasnya, Senin (25/10).

Modi menambahkan saat ini India menjadi negara dengan perkembangan ekonomi tercepat dan menjadi salah satu tujuan negara yang paling menarik bagi investor luar negeri (foreign direct investment/FDI)

“Benar, kita berdiri sebagai titik terang dalam ekonomi global dan ini merupakan hasil dari kekuatan dasar india – demokrasi, bonus demografi dan permintaan. Kita haru sepenuhnya memanfaatkan kekuatan ini. Hal ini hanya terjadi jika kita membuat investasi jangka panjang yang dapat menciptakan lapangan pekerjaan dan mempertahankan pertumbuhan ekonomi,” pungkasnya.

Baca Juga:
Spa-Karaoke Dipajaki Hingga 75%, Pemerintah Perlu Jelaskan Landasannya

(Baca: Struktur Pajak Negara Ini Akan Diseragamkan)

Selain itu, Perdana Menteri Modi mengatakan India sedang mengalami revolusi digital yang menjembatani kesenjangan digital dan ekonomi pada masyarakat umumnya dan pedesaan khususnya.

“Melalui revolusi ini, sebuah dorongan sedang digalakan bagi ekonomi pedesaan yang dapat membuat ekonomi India menjadi lebih kuat lagi,” ucap Modi.

Model bisnis yang inovatif dan berbasis aplikasi-start-up telah menanamkan semangat diantara para perusahaan di India. Seperti dilansir dalam zeenews.india.com, Minggu (23/10), Modi menambahkan kini yang sebelumnya menjadi pencari kerja sekarang telah menjadi pencipta kerja. (Amu)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Sabtu, 05 Oktober 2024 | 09:30 WIB KERJA SAMA INTERNASIONAL

Negara Anggota BRICS Sepakat Bentuk Forum Kerja Sama Pajak

Sabtu, 24 Agustus 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Tren Penerimaan Perpajakan Pemerintah Hindia Belanda 1817-1939

BERITA PILIHAN
Rabu, 23 Oktober 2024 | 17:30 WIB PERPRES 132/2024

Tak Hanya Sawit, Cakupan BPDP Kini Termasuk Komoditas Kakao dan Kelapa

Rabu, 23 Oktober 2024 | 17:05 WIB KABINET MERAH PUTIH

Kabinetnya Gemuk, Prabowo Minta Menteri Pangkas Kegiatan Seremonial

Rabu, 23 Oktober 2024 | 17:00 WIB UJIAN SERTIFIKASI KONSULTAN PAJAK

Awas! Ada Sanksi Blacklist bagi Peserta USKP yang Tidak Datang Ujian

Rabu, 23 Oktober 2024 | 16:30 WIB KEMENTERIAN KEUANGAN

Daftar Lengkap Menteri Keuangan dari Masa ke Masa, Apa Saja Jasanya?

Rabu, 23 Oktober 2024 | 16:00 WIB KABUPATEN MALUKU TENGAH

Pajak Hiburan 45%, Ini Daftar Tarif Pajak Terbaru di Maluku Tengah

Rabu, 23 Oktober 2024 | 15:53 WIB PROFESI KONSULTAN PAJAK

USKP Kembali Digelar Desember 2024! Khusus A Mengulang dan B-C Baru

Rabu, 23 Oktober 2024 | 15:45 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kabinet Gemuk Prabowo, RKAKL dan DIPA 2024-2025 Direstrukturisasasi

Rabu, 23 Oktober 2024 | 15:32 WIB SERTIFIKASI PROFESIONAL PAJAK

Profesional DDTC Bersertifikasi ADIT Transfer Pricing Bertambah

Rabu, 23 Oktober 2024 | 15:30 WIB CORETAX SYSTEM

Coretax DJP: Lapor SPT WP Badan Harus Pakai Akun Orang Pribadi