PMK 28/2024

Pembagian Pengurangan Penghasilan Bruto 350% untuk Litbang di IKN

Nora Galuh Candra Asmarani | Jumat, 24 Mei 2024 | 09:30 WIB
Pembagian Pengurangan Penghasilan Bruto 350% untuk Litbang di IKN

Ilustrasi. Seorang peniliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melakukan pemekatan ekstrak saat uji Lab obat herbal untuk penyembuhan Covid-19 dan penghambatan pertumbuhan virus corona di Lab Cara Pembuatan Obat Tradisional Baik (CPOTB) Pusat Penelitian Kimia LIPI, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (6/5/2020). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/foc.

JAKARTA, DDTCNews – Kementerian Keuangan memerinci ketentuan fasilitas pengurangan penghasilan bruto yang atas kegiatan penelitian dan pengembangan (Litbang) tertentu di Ibu Kota Nusantara (IKN). Perincian tersebut diatur dalam PMK 28/2024.

Sebelumnya, Peraturan Pemerintah (PP) 12/2023 mengamanatkan pemberian pengurangan penghasilan bruto kepada wajib pajak badan dalam negeri (WPDN) yang berkedudukan atau bertempat kegiatan di IKN dan melakukan kegiatan Libang tertentu.

“Fasilitas pengurangan penghasilan bruto ... diberikan paling tinggi 350% ... dari jumlah biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan penelitian dan pengembangan tertentu yang dibebankan dalam jangka waktu tertentu.,” bunyi Pasal 44 ayat (2) PP 12/2023, dikutip pada Jumat (24/5/2024).

Baca Juga:
Dorong Transaksi Saham, Senat Filipina Setujui Penurunan Tarif Pajak

Kementerian Keuangan pun memerinci pembagian persentase fasilitas pengurangan penghasilan bruto tersebut melalui PMK 28/2024. Berdasarkan beleid itu, pengurangan penghasilan bruto paling tinggi 350% tersebut meliputi 2 aspek fasilitas.

Pertama, pengurangan Penghasilan bruto sebesar 100% dari jumlah biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan Litbang. Kedua, tambahan pengurangan penghasilan bruto paling tinggi 250% dari akumulasi biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan Litbang tertentu dalam jangka waktu tertentu.

Secara lebih terperinci, tambahan pengurangan penghasilan bruto maksimal 250% tersebut dihitung sebagai berikut:

Baca Juga:
Pengalihan Pengawasan Kripto dari Kemendag ke OJK Sisakan Tantangan
  • 50% jika Litbang menghasilkan hak kekayaan intelektual berupa paten atau hak PVT yang didaftarkan di kantor Paten atau kantor PVT dalam negeri;
  • 25% jika Litbang menghasilkan hak kekayaan Intelektual berupa paten atau hak PVT yang selain didaftarkan di kantor Paten atau kantor PVT dalam negeri, juga didaftarkan di kantor paten atau kantor PVT luar negeri;
  • 125% jika Litbang mencapai tahap komersialisasi; dan/atau
  • 50% jika Litbang yang menghasilkan hak Kekayaan Intelektual berupa Paten atau Hak PVT, dan/atau mencapai tahap komersialisasi, dilakukan melalui kerja sama dengan lembaga Litbang pemerintah pusat dan pemerintah daerah dan/atau lembaga pendidikan tinggi yang berada di Indonesia.

Namun, wajib pajak harus memenuhi 4 kriteria agar dapat memperoleh fasilitas tambahan pengurangan penghasilan bruto paling tinggi 250% tersebut.

Pertama, merupakan WPDN. Kedua, telah melakukan kegiatan Penelitian dan Pengembangan tertentu. Ketiga, memiliki proposal kegiatan Penelitian dan Pengembangan. Keempat, memiliki surat keterangan fiskal secara otomasi.

Adapun yang dimaksud kegiatan Litbang tertentu adalah kegiatan Litbang yang dilakukan di IKN untuk menghasilkan invensi, mengembangkan inovasi, penguasaan teknologi baru, dan/atau alih teknologi bagi pengembangan industri untuk peningkatan daya saing industri nasional. (sap)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 28 Januari 2025 | 13:00 WIB KOTA DENPASAR

Bebaskan BPHTB untuk MBR, Pemkot Sebut Dampaknya Tak Signifikan ke PAD

Senin, 27 Januari 2025 | 11:30 WIB PERDAGANGAN BERJANGKA

Nilai Transaksi Perdagangan Berjangka Komoditi 2024 Naik 29,3 Persen

BERITA PILIHAN
Kamis, 30 Januari 2025 | 18:00 WIB TIPS PAJAK

Cara Ajukan Pembebasan PBB-P2 bagi Pensiunan PNS di DKI Jakarta

Kamis, 30 Januari 2025 | 17:55 WIB PAJAK INTERNASIONAL

Penghindaran Pajak Lebih Rugikan Negara Berkembang daripada yang Maju

Kamis, 30 Januari 2025 | 16:00 WIB PROVINSI JAWA BARAT

Dedi Mulyadi Ingin Pakai 100% Pajak Kendaraan untuk Pembangunan Jalan

Kamis, 30 Januari 2025 | 15:11 WIB KONSULTASI CORETAX

Istri Pilih ‘Hanya Registrasi’ di Coretax, Perlu Lapor SPT Sendiri?

Kamis, 30 Januari 2025 | 15:00 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Ada Fasilitas KITE, Menko Airlangga Ingin Daya Saing UMKM Meningkat

Kamis, 30 Januari 2025 | 14:30 WIB PERATURAN PAJAK

Ketentuan Terbaru Soal Penghapusan Piutang Pajak, Dowload di Sini!

Kamis, 30 Januari 2025 | 13:55 WIB PENG-1/PJ/2025

DJP Perbarui Daftar Negara Tujuan Pertukaran Data Keuangan Otomatis

Kamis, 30 Januari 2025 | 13:45 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Sri Mulyani Harap Makan Bergizi Gratis Beri Dampak Besar ke Ekonomi