INSIDEN PEGAWAI PAJAK

Pegawainya Bikin Ulah, Ditjen Pajak Minta Maaf

Redaksi DDTCNews | Rabu, 04 Juli 2018 | 14:55 WIB
Pegawainya Bikin Ulah, Ditjen Pajak Minta Maaf

JAKARTA, DDTCNews - Pegawai Kanwil DJP D.I.Yogyakarta sempat membuat geger masyarakat Kota Gudeg, Selasa (3/7). Pasalnya, fiskus berinisial AS itu menolak untuk diperiksa saat hendak masuk ke Polda DIY yang kemudian kabur berujung pada pengejaran oleh pihak kepolisian.

Otoritas pajak langsung memberikan respons. Mewakili Ditjen Pajak, Direktur Penyuluhan Pelayanan & Humas Hestu Yoga Saksama meminta maaf atas insiden tersebut.

"Kepada seluruh masyarakat, Ditjen Pajak meminta maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan oleh peristiwa ini," katanya dalam keterangan tertulis, Rabu (4/7).

Baca Juga:
Urus Pemeriksaan Bukper: Coretax Bakal Hadirkan 4 Fitur Baru

Hestu mengatakan pegawai pajak berjenis kelamin perempuan tersebut diketahui memiliki riwayat gangguan mental. Oleh karena itu, Kanwil DJP Yogyakarta akan bekerja sama dengan pihak keluarga dalam proses pengobatan yang bersangkutan.

"Pegawai tersebut diketahui mengalami masalah kejiwaan dan dalam proses pengobatan di Rumah Sakit Jiwa Grasia, DIY, dan Kanwil DJP DIY bekerja sama dengan pihak keluarga agar yang bersangkutan dapat terus melanjutkan proses pengobatannya," ungkapnya.

Selain itu, Hestu menerangkan bahwa sebelum insiden Selasa kemarin terjadi, yang bersangkutan sudah 1 pekan tidak masuk kantor. Catatan Kanwil DJP Yogya menyebutkan AS tidak masuk kerja karena sedang dalam proses pengobatan.

Baca Juga:
Langganan Platform Streaming Musik, Kena PPN atau Pajak Hiburan?

Sebelumnya, dikutip dari laman krjogja.com, peristiwa tersebut terjadi pada pukul 12.30 WIB. Seorang pengendara wanita dengan mobil Jazz dengan Nopol AB 1979 U menolak diperiksa petugas jaga markas.

Petugas semakin curiga karena wanita tersebut justru kabur dan sempat menabrak anggota dan warga. Mobil berhenti setelah ditembaki petugas dan dihadang sejumlah mobil patroli di depan SMPN 1 Seyegan, Kabupaten Sleman. (Amu)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Senin, 21 Oktober 2024 | 14:32 WIB CORETAX SYSTEM

Urus Pemeriksaan Bukper: Coretax Bakal Hadirkan 4 Fitur Baru

Jumat, 18 Oktober 2024 | 15:30 WIB SERBA-SERBI PAJAK

Langganan Platform Streaming Musik, Kena PPN atau Pajak Hiburan?

Jumat, 18 Oktober 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Kinerja Penegakan Hukum Ditjen Pajak selama 1 Dekade Terakhir

Selasa, 08 Oktober 2024 | 11:30 WIB KAMUS PAJAK

Apa Itu Program Business Development Services (BDS) dari DJP?

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN