PEREKONOMIAN INDONESIA

Pebisnis Wait and See, Jokowi Berharap Investasi Meningkat Usai Pemilu

Redaksi DDTCNews | Selasa, 20 Februari 2024 | 15:13 WIB
Pebisnis Wait and See, Jokowi Berharap Investasi Meningkat Usai Pemilu

Presiden Joko Widodo memberikan arahan pada Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan (PTIJK) 2024 di Jakarta, Selasa (20/2/2024). PTIJK 2024 bertema Sektor Jasa Keuangan yang Kuat dan Stabil untuk Mendukung Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan itu digelar sebagai bentuk akuntabilitas dan transparansi kinerja OJK kepada publik. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/tom.

JAKARTA, DDTCNews - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap geliat bisnis dan investasi terus meningkat usai berlangsungnya pemilihan umum (pemilu) 2024.

Presiden menyadari bahwa selama ini, khususnya menjelang pelaksanaan pemilu, tidak sedikit pelaku usaha yang memilih untuk wait and see dalam berekspansi. Mereka cenderung melihat perkembangan politik yang memanas.

"Sekarang alhamdulillah pemilu berjalan dengan lancar, masyarakat berbondong-bondong ke TPS. Kita harapkan arus modal masuk, investasi sehabis pemilu ini bisa bergerak lebih meningkat dan lebih baik lagi," kata Jokowi dalam Pertemuan Industri Jasa Keuangan 2024, Selasa (20/2/2024).

Baca Juga:
Dorong Transaksi Saham, Senat Filipina Setujui Penurunan Tarif Pajak

Presiden juga meyakini perekonomian Tanah Air bisa melanjutkan tren pertumbuhan positif pada 2024. Berkaca pada 2023 lalu, ekonomi RI sanggup tumbuh 5,05% dengan inflasi yang terjaga di angka 2,57%.

Tak cuma itu, cadangan devisa RI juga tercatat mencapai US$145 miliar. Neraca perdagangan terpantau surplus US$36 miliar atau setara Rp570 triliun. Defisit transaksi berjalan bertahan di surplus 0,16%.

"Saya kira angka-angka seperti ini harusnya kita optimistis terhadap ekonomi Indonesia di 2024," kata presiden.

Baca Juga:
Pengalihan Pengawasan Kripto dari Kemendag ke OJK Sisakan Tantangan

Meski demikian, Presiden Jokowi mengingatkan semua pihak di sektor jasa keuangan tetap waspada tehadap cepatnya pergerakan ekonomi global dan masifnya disrupsi teknologi.

"Kita harus banyak belajar pada kasus-kasus masa lalu, baik di 1998, di Asian financial crisis, kemudian di 2008 juga global financial crisis, dan juga di berbagai–kita lihat jatuhnya Silicon Valley Bank ini juga mengharuskan kita semuanya untuk berhati-hati dalam menjaga industri keuangan kita," kata presiden.

Selain itu, Presiden Jokowi juga menekankan pentingnya menjaga ekonomi agar inklusif dan berkelanjutan serta memperkuat tingkat inklusi dan literasi keuangan.

Baca Juga:
BI Buka Ruang untuk Kembali Turunkan Suku Bunga

Pemerintah mencatat tingkat inklusi keuangan Indonesia baru di angka 75%, sedangkan tingkat literasi keuangan nasional masih di angka 65% pada 2023.

Lebih lanjut, Kepala Negara mendorong pengembangan UMKM melalui perbankan dan asuransi. Presiden pun menjelaskan bahwa dibutuhkan sebuah strategi untuk meningkatkan kredit perbankan terhadap UMKM.

“Kredit perbankan untuk UMKM saat ini masih di angka 19 persen ini perlu sebuah trobosan, perlu sebuah strategi agar ada peningkatan kredit perbankan terhadap UMKM sehingga kita bisa melihat UMKM kita tumbuh dengan baik,” ucap Presiden. (sap)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 28 Januari 2025 | 08:30 WIB KEBIJAKAN MONETER

BI Buka Ruang untuk Kembali Turunkan Suku Bunga

Senin, 27 Januari 2025 | 11:30 WIB PERDAGANGAN BERJANGKA

Nilai Transaksi Perdagangan Berjangka Komoditi 2024 Naik 29,3 Persen

BERITA PILIHAN
Jumat, 31 Januari 2025 | 09:30 WIB AMERIKA SERIKAT

AS Buka Opsi Batalkan Bea Masuk 25% Atas Impor dari Kanada dan Meksiko

Jumat, 31 Januari 2025 | 09:15 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Pahami Perincian Penelitian Bukti Potong Atas WP Restitusi Dipercepat

Jumat, 31 Januari 2025 | 08:30 WIB KOTA MEDAN

Kini Ada Opsen, Medan Mulai Aktif Tagih Pajak Kendaraan Bermotor

Kamis, 30 Januari 2025 | 18:00 WIB TIPS PAJAK

Cara Ajukan Pembebasan PBB-P2 bagi Pensiunan PNS di DKI Jakarta

Kamis, 30 Januari 2025 | 17:55 WIB PAJAK INTERNASIONAL

Penghindaran Pajak Lebih Rugikan Negara Berkembang daripada yang Maju

Kamis, 30 Januari 2025 | 16:00 WIB PROVINSI JAWA BARAT

Dedi Mulyadi Ingin Pakai 100% Pajak Kendaraan untuk Pembangunan Jalan

Kamis, 30 Januari 2025 | 15:11 WIB KONSULTASI CORETAX

Istri Pilih ‘Hanya Registrasi’ di Coretax, Perlu Lapor SPT Sendiri?

Kamis, 30 Januari 2025 | 15:00 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Ada Fasilitas KITE, Menko Airlangga Ingin Daya Saing UMKM Meningkat

Kamis, 30 Januari 2025 | 14:30 WIB PERATURAN PAJAK

Ketentuan Terbaru Soal Penghapusan Piutang Pajak, Dowload di Sini!

Kamis, 30 Januari 2025 | 13:55 WIB PENG-1/PJ/2025

DJP Perbarui Daftar Negara Tujuan Pertukaran Data Keuangan Otomatis