SELANDIA BARU

PDB Lebih Kecil 17 Kali dari RI, Negara ini Siapkan Stimulus Rp110 T

Dian Kurniati | Selasa, 17 Maret 2020 | 16:45 WIB
PDB Lebih Kecil 17 Kali dari RI, Negara ini Siapkan Stimulus Rp110 T

Salah satu sudut pemandangan di Selandia baru (foto: Getty)

WELLINGTON, DDTCNews—Pemerintah Selandia Baru meluncurkan paket stimulus senilai total NZ$12,1 miliar atau setara dengan Rp110,3 triliun guna merespons efek virus Corona terhadap perekonomian.

Angka stimulus tersebut jauh lebih besar dibandingkan dengan total nilai paket stimulus ekonomi Indonesia yang sudah mencapai jilid II sebesar Rp33,2 triliun.

Menteri Keuangan Grant Robertson mengatakan nilai stimulus itu mencapai 4% dari nilai PDB Selandia Baru, sekaligus menjadi pengeluaran pemerintah terbesar sepanjang sejarah. Dia berharap stimulus itu tak mengulang krisis ekonomi pada 2008.

Baca Juga:
Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

“Dengan stimulus itu, kami berharap bisa menyelamatkan beberapa pekerjaan dengan paket ini, meski kami tidak akan bisa menyelamatkan semuanya,” katanya dalam pidatonya di depan DPR, Selasa (17/3/2020).

Paket stimulus, lanjut Grant, sudah termasuk insentif pajak senilai NZ$ 2,8 miliar atau setara dengan Rp25,5 triliun. Dia berharap banyak pelaku usaha mampu bertahan di tengah wabah virus Corona berkat stimulus tersebut.

Insentif pajak itu mencakup pembebasan pajak penghasilan (PPh) badan, menaikkan ambang batas penghasilan kena pajak (PKP), serta menghapus bunga atas keterlambatan pembayaran pajak. Meski begitu, jangka waktu stimulus fiskal masih belum diperinci.

Baca Juga:
Malaysia Berencana Kenakan Pajak atas Dividen sebesar 2 Persen

Selain insentif pajak, pemerintah juga mengalokasikan subsidi upah untuk sektor usaha yang kehilangan penghasilan akibat virus Corona senilai NZ$5,1 miliar. Dari subsidi itu, pekerja penuh mendapat subsidi sekitar NZ$585 atau Rp5,3 juta per pekan selama tiga bulan.

Pemerintah juga akan ‘menggaji’ warga yang harus tinggal di rumah karena mengisolasi diri akibat terdampak Corona dengan total nilai mencapai NZ$500 juta (Rp4,5 triliun) melalui sistem kesehatan.

Tak hanya itu, pemerintah juga akan memberikan uang bagi pasien yang sakit atau cuti sakit selama 14 hari. Anggaran yang disiapkan pemerintah mencapai NZ126 juta atau Rp1,1 triliun untuk sekitar 27.000 orang.

Baca Juga:
Negara Ini Bakal Pangkas Tarif Bea Masuk Minuman Beralkohol

Meski begitu, rencana paket stimulus mendapat kritik dari anggota DPR Simon Bridges. Dia sepakat perlu paket stimulus dalam mengantisipasi efek Corona, tetapi desain paket stimulus dari pemerintah dinilai kurang bagus.

Misal, subsidi untuk pekerja yang terlalu kecil. Menurutnya, alokasi NZ$150.000 atau sekitar Rp1,3 miliar untuk satu perusahaan terlalu sedikit, karena hanya mengasumsikan gaji untuk 24 pegawai.

“Ada bisnis pariwisata di luar Kota Tauranga yang menjalankan bisnis besar. Pegawainya 40 orang. Dia sudah memberhentikan pekerjanya, dan paketmu tidak melindungi mereka," kata Bridges kepada Robertson, dilansir dari Stuff New Zealand. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Minggu, 20 Oktober 2024 | 14:00 WIB HONG KONG

Negara Ini Bakal Pangkas Tarif Bea Masuk Minuman Beralkohol

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN