INGGRIS

Panen Untung, Setoran Pajak Amazon Dianggap Tak Sebanding

Redaksi DDTCNews | Selasa, 14 September 2021 | 15:00 WIB
Panen Untung, Setoran Pajak Amazon Dianggap Tak Sebanding

Ilustrasi. (sumber: amazon.com)

LONDON, DDTCNews - Perusahaan belanja online, Amazon, merilis jumlah setoran pajak kepada Pemerintah Inggris tahun 2020 lalu.

Amazon mengungkapkan jumlah pembayaran pajak langsung pada tahun lalu mencapai £492 juta. Angka tersebut meningkat dari setoran pajak langsung pada 2019 yang senilai £293 juta.

"Kami bangga dengan kontribusi signifikan yang kami buat untuk ekonomi Inggris," tulis rilis perusahaan dikutip pada Selasa (14/9/2021).

Baca Juga:
Pemda Adakan Pengadaan Lahan, Fiskus Beberkan Aspek Perpajakannya

Selanjutnya, setoran pajak tidak langsung perusahaan digital asal AS itu sejumlah £1,06 miliar. Angka tersebut naik dari nilai pembayaran pajak tidak langsung pada 2019 senilai £854 juta.

Pada tahun lalu Amazon mencetak penjualan senilai £20,63 miliar atau naik 50% dibandingkan kinerja fiskal 2019. Secara total nilai pembayaran pajak Amazon kepada pemerintah Inggris pada 2020 mencapai £1,55 miliar atau naik dari setoran 2019 sejumlah £1,15 miliar.

"Ke depan kami tahu Inggris tetap penuh peluang dan kami bersemangat untuk terus berinvestasi, menciptakan lapangan kerja, dan berdampak positif bagi komunitas di seluruh negeri," ungkapnya.

Baca Juga:
Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah terhadap Mayoritas Mata Uang Mitra

Sementara itu, Mick Rix dari serikat pekerja Amazon mengungkapkan rilis perusahaan untuk kontribusi pajak sebagai aksi korporasi yang tidak terhormat. Dia menyatakan perusahaan seharusnya membayar pajak lebih besar karena mendapatkan banyak keuntungan akibat pandemi.

Menurutnya, pembayaran pajak perusahaan Amazon tahun lalu hanya naik £3,8 juta dibandingkan setoran pada 2019. Hal tersebut berbanding terbalik dengan peningkatan penjualan yang senilai £1,89 miliar. Perusahaan menggunakan dalih melakukan investasi infrastruktur di Inggris sehingga pembayaran pajak perusahaan tidak naik signifikan.

"Pemerintah harus menguasai perusahaan ini dan memastikan para pemenang selama pandemi harus membayar lebih," ungkapnya seperti dilansir BBC. (sap)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

BERITA PILIHAN
Rabu, 25 Desember 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah akan Salurkan KUR Rp300 Triliun Tahun Depan

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:30 WIB PSAK 201

Item-Item dalam Laporan Posisi Keuangan Berdasarkan PSAK 201

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 94/2023

Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Dokumen yang Dilampirkan saat Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:37 WIB KURS PAJAK 25 DESEMBER 2024 - 31 DESEMBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah terhadap Mayoritas Mata Uang Mitra