PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Paceklik Ekonomi, Sektor Pajak Digenjot

Redaksi DDTCNews | Rabu, 24 Agustus 2016 | 08:46 WIB
Paceklik Ekonomi, Sektor Pajak Digenjot

SAMARINDA, DDTCNews – Pemangkasan kembali Dana Bagi Hasil (DBH) yang terdiri dari Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) ke daerah, mengakibatkan paceklik ekonomi melanda Bumi Etam. Untuk meminimalisir permasalahan tersebut, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) mencari pendapatan daerah lain dengan cara menggenjot penerimaan pajak atau retribusi.

Pengamat Ekonomi FEB Universitas Mulawarman Aji Sofyan Effendi pun pesimis Kaltim bisa cepat keluar dari cobaan paceklik yang sedang terjadi ini. Kondisi demikian akan membuat efek berantai terutama dalam pembangunan infrastruktur.

“Ini efek domino. Dampaknya terhadap belanja infrastruktur akan sangat terlihat karena terjadi pengurangan APBD murni 2017 nantinya,” ujarnya.

Baca Juga:
Begini Strategi Pemkot Optimalkan Pajak Reklame pada Tahun Ini

Namun, Aji menambahkan untuk belanja rutin seperti belanja pegawai tetap tidak akan berubah. “Untuk yang satu ini, pemerintah tetap wajib menganggarkan karena bersentuhan dengan pendapatan masyarakat. Jika pendapatan ikut terpangkas dikhawatirkan bakal mengurangi daya beli yang juga tidak baik untuk perputaran ekonomi di Kaltim,” tuturnya.

Aji memprediksi, dalam kurun waktu terdekat APBD-P Kaltim juga akan menyusut drastis. Dari semula sekitar Rp9,1 triliun menjadi Rp5,5 triliun. Beragam upaya untuk mencari pundi-pundi rupiah pun dilakukan. Di antaranya melalui penggunaan Surat Berharga Negara (SBN).

SBN sendiri merupakan kebijakan pemerintah untuk mengirim dana transfer ke daerah dengan sejumlah ketentuan. Daerah yang ingin mendapatkan dana transfer harus memberikan SBN. “Tapi itu kan harus ada laporan pertanggungjawaban dulu sebelumnya. Jadi berapa anggaran pusat yang dipakai dilampirkan. Untuk hal ini saya kira belum bisa dijadikan sumber pemasukan,” tukasnya.

Baca Juga:
Optimalkan Setoran Pajak Kendaraan di Kota Ini, Razia Akan Digencarkan

Ketua Komisi II DPRD Kaltim, Edi Kurniawan membenarkan adanya penyusutan nilai APBD-P 2016. Oleh karena itu, Edi mewacanakan kenaikan retribusi dan pajak, seperti pajak rokok. Ia optimistis Kaltim bisa mencari sumber pendapatan lain seperti pajak kendaraan bermotor, pajak pindah nama dan pajak bahan bakar kendaraan bermotor.

Namun, wacana tersebut disambut pesimis oleh Aji. Pasalnya, seperti dilansir radarkaltim.prokal.co, jika rokok diterapkan pajak di daerah tentu akan berimbas terhadap pedagang kecil yang menjajakannya. “Pajak rokok itu domainnya pusat. Lagi pula di Kaltim tidak ada pabrik rokok yang dipunguti pajak, apa yang mau ditarik?” katanya. (Amu)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Minggu, 02 Februari 2025 | 09:35 WIB KOTA BATAM

Begini Strategi Pemkot Optimalkan Pajak Reklame pada Tahun Ini

Jumat, 31 Januari 2025 | 14:30 WIB PROVINSI JAWA BARAT

Demi Kejar Pajak, Dinas ESDM Petakan Ulang Sumur Air Tanah di Daerah

Jumat, 31 Januari 2025 | 08:30 WIB KOTA MEDAN

Kini Ada Opsen, Medan Mulai Aktif Tagih Pajak Kendaraan Bermotor

BERITA PILIHAN
Minggu, 02 Februari 2025 | 09:35 WIB KOTA BATAM

Begini Strategi Pemkot Optimalkan Pajak Reklame pada Tahun Ini

Minggu, 02 Februari 2025 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

Siapa Saja Sih, yang Bisa Ditunjuk Jadi PIC di Coretax? Ini Jawabnya

Minggu, 02 Februari 2025 | 08:30 WIB AMERIKA SERIKAT

AS Resmi Mulai Kenakan Bea Masuk Atas Barang Kanada, Meksiko, China

Minggu, 02 Februari 2025 | 08:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Diskon Tiket Pesawat Ada Lagi Saat Lebaran, Upaya Kendalikan Inflasi

Sabtu, 01 Februari 2025 | 17:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

NPWP Sementara 9990000000999000, Dipakai Jika NIK Tak Valid di e-Bupot

Sabtu, 01 Februari 2025 | 17:15 WIB KEBIJAKAN ENERGI

Pemerintah Naikkan Biaya SLO Listrik, Kecuali Pelanggan 450 dan 900 VA

Sabtu, 01 Februari 2025 | 14:30 WIB PILKADA 2024

Prabowo Ingin Kepala Daerah Hasil Pilkada 2024 segera Dilantik

Sabtu, 01 Februari 2025 | 13:30 WIB LAYANAN KEPABEANAN

Pengumuman bagi Eksportir-Importir! Layanan Telepon LNSW Tak Lagi 24/7

Sabtu, 01 Februari 2025 | 13:00 WIB RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI

Sengketa PPh Pasal 23 Akibat Transaksi Pinjaman Tanpa Bunga