INGGRIS

Orang Super Kaya & Perusahaan Multinasional Penghindar Pajak Terbesar?

Redaksi DDTCNews | Rabu, 17 November 2021 | 12:30 WIB
Orang Super Kaya & Perusahaan Multinasional Penghindar Pajak Terbesar?

Ilustrasi.

LONDON, DDTCNews - Laporan Tax Justice Network (TJN) menyebutkan adanya peningkatan potensi penerimaan yang hilang akibat penyalahgunaan pajak oleh perusahaan multinasional dan orang super kaya atau high net worth individual/HNWI.

Laporan TJN menyampaikan pada tahun lalu negara di seluruh dunia kehilangan potensi penerimaan pajak sekitar US$427 miliar. Angka tersebut berpotensi naik menjadi US$483 miliar pada 2021.

"Negara di dunia kehilangan hampir setengah triliun dolar AS melalui penyalahgunaan pajak oleh perusahaan multinasional dan orang super kaya," tulis laporan TJN dikutip pada Rabu (17/11/2021).

Baca Juga:
Negara Tetangga Ini Bakal Bebaskan Hutan Mangrove dari Pajak

Kepala eksekutif TJN Alex Cobham mengatakan Inggris berkontribusi pada 40% potensi penerimaan pajak yang hilang. Perusahaan multinasional dan orang super kaya melakukan penyalahgunaan dan penghindaran pajak melalui yurisdiksi yang termasuk dalam British overseas territories dan melalui Kota London.

Nilai penyalahgunaan pajak yang dilakukan oleh perusahaan multinasional ditaksir mencapai US$312 miliar. Sedangkan praktik penyalahgunaan dan penghindaran pajak oleh HNWI senilai US$171 miliar.

"Pajak dapat menjadi alat paling ampuh untuk mengatasi ketidaksetaraan, tetapi yang terjadi sebaliknya. Pajak dibuat sepenuhnya sebagai suatu yang opsional untuk orang super kaya," terangnya.

Baca Juga:
Otoritas Ini Usulkan Perubahan Aturan Pencegahan WP ke Luar Negeri

Oleh karena itu, penting melakukan pengaturan ulang kebijakan perpajakan internasional. Pasalnya, pandemi Covid-19 telah mengekspos tingginya ketidaksetaraan antara masyarakat umum dan orang super kaya.

Sementara itu, Jubir Pemerintah Inggris mengungkapkan transparansi pajak merupakan salah satu agenda utama. Hal tersebut dibuktikan dengan komitmen Inggris mendukung penerapan pajak minimum bagi perusahaan multinasional dan reformasi perpajakan internasional yang mulai berlaku pada 2023.

"Kami telah meningkatkan transparansi global dengan menaikkan standar untuk membantu otoritas pajak menemukan penghasilan dan aset tersembunyi di yurisdiksi British overseas territories dan wilayah protektorat Inggris," imbuhnya seperti dilansir theguardian.com. (sap)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Rabu, 25 Desember 2024 | 13:30 WIB PSAK 201

Item-Item dalam Laporan Posisi Keuangan Berdasarkan PSAK 201

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 94/2023

Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Dokumen yang Dilampirkan saat Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:37 WIB KURS PAJAK 25 DESEMBER 2024 - 31 DESEMBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah terhadap Mayoritas Mata Uang Mitra

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:30 WIB THAILAND

Negara Tetangga Ini Bakal Bebaskan Hutan Mangrove dari Pajak