PERTUMBUHAN EKONOMI

OECD Ramal Ekonomi Indonesia Tumbuh Hanya 4,7% Tahun Depan

Muhamad Wildan | Rabu, 23 November 2022 | 16:17 WIB
OECD Ramal Ekonomi Indonesia Tumbuh Hanya 4,7% Tahun Depan

Kantor Pusat OECD.

JAKARTA, DDTCNews - Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun depan hanya akan mencapai 4,7%, di bawah asumsi makro pemerintah yang sebesar 5,3%.

Merujuk pada OECD Economic Outlook yang baru saja dipublikasikan OECD, pertumbuhan ekonomi akan disokong oleh ekspor komoditas dan konsumsi.

"Meski ketidakpastian global masih tinggi, permintaan ekspor komoditas diproyeksikan masih akan tetap tinggi," tulis OECD dalam laporannya, dikutip Rabu (23/11/2022).

Baca Juga:
Tumbuhkan Ekonomi 8 Persen, RI Butuh Investasi Rp13.000 Triliun

Menurut OECD, kenaikan harga komoditas telah mengungkap Indonesia selaku negara penghasil batu bara, minyak kelapa sawit (CPO), dan nikel. Pertumbuhan ekspor hingga September 2022 tercatat mencapai 36% bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Meskipun subsidi BBM telah dipangkas, konsumsi domestik diperkirakan masih akan kuat berkat pent-up consumption dan peningkatan belanja modal.

Untuk mempertahankan laju pertumbuhan ekonomi, OECD memandang Indonesia perlu berupaya menekan laju inflasi. Inflasi yang tinggi akan membebani konsumsi rumah tangga.

Baca Juga:
Prabowo Akui Ekonomi Indonesia Belum Tumbuh Secara Merata

Selanjutnya, prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia juga dibayangi oleh risiko gesekan sosial yang timbul akibat Pemilu 2024. Instabilitas menjelang dan saat pemilu berpotensi mendistorsi persepsi investor terhadap kekuatan ekonomi Indonesia.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meminta calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) untuk menjaga suasana politik tetap kondusif.

Suasana yang kondusif diperlukan untuk menjaga stabilitas perekonomian nasional, utamanya di tengah situasi dunia saat ini.

"Saya mengingatkan kepada para capres dan cawapres untuk membawa suasana politik kita menuju 2024 betul-betul, paling banter anget sedikit. Syukur bisa adem," ujar Jokowi. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Sabtu, 21 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN INVESTASI

Tumbuhkan Ekonomi 8 Persen, RI Butuh Investasi Rp13.000 Triliun

Kamis, 19 Desember 2024 | 13:47 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Prabowo Akui Ekonomi Indonesia Belum Tumbuh Secara Merata

Kamis, 19 Desember 2024 | 09:43 WIB KEBIJAKAN MONETER

BI Ungkap Dampak Tarif PPN 12 Persen Terhadap Inflasi ‘Tidak Besar’

BERITA PILIHAN
Rabu, 25 Desember 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah akan Salurkan KUR Rp300 Triliun Tahun Depan

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:30 WIB PSAK 201

Item-Item dalam Laporan Posisi Keuangan Berdasarkan PSAK 201

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 94/2023

Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Dokumen yang Dilampirkan saat Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:37 WIB KURS PAJAK 25 DESEMBER 2024 - 31 DESEMBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah terhadap Mayoritas Mata Uang Mitra