PERTUMBUHAN EKONOMI NASIONAL

OECD Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI Tahun Ini Jadi Minus 3,3%

Muhamad Wildan | Jumat, 13 November 2020 | 15:30 WIB
OECD Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI Tahun Ini Jadi Minus 3,3%

Ilustrasi. Kantor Pusat OECD di Paris, Prancis. (foto: oecd.org)

JAKARTA, DDTCNews – Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) memprediksi pertumbuhan PDB Indonesia pada tahun ini akan terkontraksi hingga -3,3%, lebih rendah dari proyeksi sebelumnya sebesar -2,8%.

Proyeksi itu tertuang dalam laporan Economic Outlook for Southeast Asia, China and India 2020 – November Update. OECD menilai Indonesia belum mampu menekan laju penularan Covid-19. Kasus Covid-19 sudah mencapai sekitar 350.000 kasus sejak dimulainya pandemi.

"Pembatasan sosial berskala besar yang diberlakukan pada April 2020 kembali terjadi pada September dan Oktober 2020. Disrupsi terus menerus akibat Covid-19 menciptakan dampak berkelanjutan pada konsumsi dan investasi," sebut OECD, Jumat (13/11/2020).

Baca Juga:
Ketentuan Pelaporan PPh Atas Penjualan Saham Berubah, Jadi Lebih Cepat

Meski proyeksi dikoreksi menurun, OECD justru meningkatkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan. Menurut OECD, ekonomi Indonesia bisa tumbuh 5,3% pada 2021, lebih tinggi dari proyeksi sebelumnya sebesar 5,2%.

Seperti dilansir www.keepeek.com, OECD menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan akan didorong oleh mulai meningkatnya aktivitas ekonomi global serta dilanjutkannya pembangunan infrastruktur.

Untuk diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III/2020 mengalami kontraksi hingga -3,49% (yoy). Secara kumulatif, perekonomian Indonesia dari kuartal II/2020—kuartal III/2020 tercatat terkontraksi hingga -2,03%.

Baca Juga:
PMK 81/2024 Perinci Ketentuan Bukti Potong PPh atas Penjualan Saham

Apabila dipilah berdasarkan komponen pembentuk PDB-nya, tampak hanya konsumsi pemerintah yang mampu tumbuh positif pada kuartal III/2020. Secara tahunan, konsumsi pemerintah pada kuartal III/2020 mampu tumbuh mencapai 9,76%.

Dua komponen terbesar PDB Indonesia yakni konsumsi rumah tangga dan pembentukan modal tetap bruto (PMTB) masing-masing tercatat masih terkontraksi sebesar -4,04% dan -6,48%. Meski begitu, angka tersebut masih lebih baik bila ketimbang kuartal II/2020. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Rabu, 25 Desember 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah akan Salurkan KUR Rp300 Triliun Tahun Depan

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:30 WIB PSAK 201

Item-Item dalam Laporan Posisi Keuangan Berdasarkan PSAK 201

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 94/2023

Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Dokumen yang Dilampirkan saat Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:37 WIB KURS PAJAK 25 DESEMBER 2024 - 31 DESEMBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah terhadap Mayoritas Mata Uang Mitra