PERCEPATAN RESTITUSI

Nilai Pencairan Melonjak 63,4%

Kurniawan Agung Wicaksono | Kamis, 23 Agustus 2018 | 17:33 WIB
Nilai Pencairan Melonjak 63,4%

Konferensi pers Ditjen Pajak dan Ditjen Bea dan Cukai. (DDTCNews- DJP)

JAKARTA, DDTCNews – Permohonan dan pencairan pengembalian pendahuluan kelebihan pembayaran pajak melonjak pascaimplementasi percepatan pemberian restitusi per 12 April 2018.

Dirjen Pajak Robert Pakpahan mengungkapkan pengajuan restitusi dipercepat pada Mei-Juni 2018 mencapai 1.542 Surat Pemberitahuan Lebih Bayar (SPT LB), meningkat 284,5% dari pengajuan periode yang sama tahun lalu sebanyak 401 SPT LB.

Peningkatan paling besar terjadi pada jenis wajib pajak (WP) persyaratan tertentu sebesar 507,3%, yakni dari 179 SPT LB menjadi 1.807 SPT LB. Sementara, jumlah WP pengusaha kena pajak berisiko rendah naik 109,6% dan jumlah WP kriteria tertentu naik 93,9%.

Baca Juga:
Malaysia Siapkan Insentif Pajak untuk Dorong Sektor Semikonduktor

Adapun, nilai restitusi dari 1.542 SPT LB itu mencapai Rp5,89 miliar, naik 124,4% dari posisi Mei-Juni 2017 senilai Rp2,62 miliar. Dari nilai tersebut, jumlah yang paling besar berasal dari pengusaha kena pajak berisiko rendah dengan nilai ajuan Rp2,43 triliun.

Dari sejumlah ajuan tersebut, restitusi yang sudah diberikan kepada WP melalui mekanisme restitusi dipercepat juga melonjak. Ada 708 Surat Keputusan Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajak (SKPPKP) yang telah diterbitkan.

Angka tersebut naik 291,2% dibandingkan dengan posisi Mei-Juni 2017 sebanyak 181 SKPPKP. Jika dibandingkan dengan jumlah pengajuannya 1.542 SPT LB, jumlah pengembalian mencapai 45,9%.

Baca Juga:
Awas! Ada Sanksi Blacklist bagi Peserta USKP yang Tidak Datang Ujian

Dari sejumlah SKPPKP tersebut, nominal restitusi yang dicairkan mencapai Rp2,81 triliun. Angka itu naik 63,4% dari posisi periode yang sama tahun lalu Rp1,72 triliun atau mencapai 47,7% dari total nominal pengajuan periode itu.

Seperti diketahui, melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 39/PMK.03/2018 tentang Tata Cara Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pembayaran Pajak, pemerintah melakukan penyederhanaan atau percepatan pemberian restitusi tanpa pemeriksaan. Pemerintah hanya melakukan penelitian yang sederhana.

Fasilitas ini diberikan kepada WP kriteria tertentu (WP Patuh/ pasal 17C Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP)), WP memenuhi persyaratan tertentu (nilai restitusi kecil/ pasal 17D UU KUP), dan pengusaha kena pajak berisiko rendah (pasal 9 (4) UU Pajak Pertambahan Nilai/PPN)

Baca Juga:
Pajak Hiburan 45%, Ini Daftar Tarif Pajak Terbaru di Maluku Tengah

Untuk WP kriteria tertentu dan pengusaha kena pajak berisiko rendah harus terlebih dahulu ditetapkan oleh Dirjen Pajak secara jabatan atau berdasarkan permohonan. Penetapan berlaku sampai dengan dicabut oleh Dirjen Pajak.

Berikut Rincian Pengajuan dan Realisasi Restitusi Dipercepat pada Mei-Juni

Jenis Wajib Pajak Jumlah SPT/SKP Nominal (Rp Triliun)
SPT LB SKPPKP Pengajuan Pencairan
2017 2018 2017 2018 2017 2018 2017 2018
WP Kriteria Tertentu 66 128 26 62 0,80 1,37 0,23 0,44
WP Persyaratan Tertentu 179 1.087 58 490 0,03 0,30 0,002 0,12
PKP Berisiko Rendah 156 327 97 156 1,80 4,22 1,48 2,25
Jumlah 401 1.542 181 708 2,62 5,89 1,72 2,81

Sumber: DJP, Kemenkeu, 2018, diolah


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 23 Oktober 2024 | 17:00 WIB UJIAN SERTIFIKASI KONSULTAN PAJAK

Awas! Ada Sanksi Blacklist bagi Peserta USKP yang Tidak Datang Ujian

Rabu, 23 Oktober 2024 | 16:00 WIB KABUPATEN MALUKU TENGAH

Pajak Hiburan 45%, Ini Daftar Tarif Pajak Terbaru di Maluku Tengah

Rabu, 23 Oktober 2024 | 15:53 WIB PROFESI KONSULTAN PAJAK

USKP Kembali Digelar Desember 2024! Khusus A Mengulang dan B-C Baru

BERITA PILIHAN
Rabu, 23 Oktober 2024 | 17:30 WIB PERPRES 132/2024

Tak Hanya Sawit, Cakupan BPDP Kini Termasuk Komoditas Kakao dan Kelapa

Rabu, 23 Oktober 2024 | 17:05 WIB KABINET MERAH PUTIH

Kabinetnya Gemuk, Prabowo Minta Menteri Pangkas Kegiatan Seremonial

Rabu, 23 Oktober 2024 | 17:00 WIB UJIAN SERTIFIKASI KONSULTAN PAJAK

Awas! Ada Sanksi Blacklist bagi Peserta USKP yang Tidak Datang Ujian

Rabu, 23 Oktober 2024 | 16:30 WIB KEMENTERIAN KEUANGAN

Daftar Lengkap Menteri Keuangan dari Masa ke Masa, Apa Saja Jasanya?

Rabu, 23 Oktober 2024 | 16:00 WIB KABUPATEN MALUKU TENGAH

Pajak Hiburan 45%, Ini Daftar Tarif Pajak Terbaru di Maluku Tengah

Rabu, 23 Oktober 2024 | 15:53 WIB PROFESI KONSULTAN PAJAK

USKP Kembali Digelar Desember 2024! Khusus A Mengulang dan B-C Baru

Rabu, 23 Oktober 2024 | 15:45 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kabinet Gemuk Prabowo, RKAKL dan DIPA 2024-2025 Direstrukturisasasi

Rabu, 23 Oktober 2024 | 15:32 WIB SERTIFIKASI PROFESIONAL PAJAK

Profesional DDTC Bersertifikasi ADIT Transfer Pricing Bertambah

Rabu, 23 Oktober 2024 | 15:30 WIB CORETAX SYSTEM

Coretax DJP: Lapor SPT WP Badan Harus Pakai Akun Orang Pribadi