ADMINISTRASI PAJAK

NIK Jadi NPWP, Bukan Berarti Kehilangan KTP Diurus ke Kantor Pajak

Redaksi DDTCNews | Jumat, 09 September 2022 | 18:25 WIB
NIK Jadi NPWP, Bukan Berarti Kehilangan KTP Diurus ke Kantor Pajak

Ilustrasi.

SUKOHARJO, DDTCNews - Ditjen Pajak (DJP) kembali mengulas ketentuan baru tentang pemanfaatan Nomor Induk Kependudukan (NIK) sebagai Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

Kali ini, otoritas menegaskan bahwa area pelayanan DJP adalah terkait dengan administrasi perpajakan saja. Artinya, administrasi kependudukan tetap dilayani oleh Ditjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri.

"NIK dianggap sebagai NPWP bukan berarti jika kehilangan KTP terus bisa cetak ulang di KPP. KPP melayani perpajakannya, sedangkan jika masalahnya kehilangan KTP tetap cetak ulang di Dukcapil," ujar Penyuluh Pajak KPP Pratama Sukoharjo Arum Setyo dilansir pajak.go.id, Jumat (9/9/2022).

Baca Juga:
WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Arum menambahkan, kebijakan pemanfaatan NIK sebagai NPWP bertujuan mewujudkan administrasi perpajakan yang efektif dan efisien bagi wajib pajak. Khususnya, bagi wajib pajak orang pribadi.

Dia juga meluruskan anggapan yang menyebutkan kepemilikan NIK lantas serta merta berujung kewajiban membayar pajak. Arum menyampaikan bahwa seorang wajib pajak baru diwajibkan membayar pajak apabila memenuhi persyaratan subjektif dan objektif. Sebagai WNI, otomatis ini membuat seseorang memenuhi persyaratan subjektif.

"Lalu syarat objektifnya bagaimana? Itu berkaitan dengan penghasilan. Apakah memiliki penghasilan atau tidak? Bahkan, punya penghasilan pun tidak lantas berkewajiban membayar pajak," kata Arum.

Baca Juga:
Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

Sistem perpajakan Indonesia mengatur adanya penghasilan tidak kena pajak (PTKP). Bagi wajib pajak orang pribadi karyawan atau pegawai misalnya, PTKP-nya adalah Rp54 juta dalam setahun pajak. Sedangkan untuk wajib pajak orang pribadi usahawan menggunakan tarif PPh final berdasarkan PP 23/2018, yakni tarif 0,5% jika peredaran brutonya melebihi Rp500 juta dalam setahun pajak.

Sesuai dengan PMK 112/2022, wajib pajak yang mendaftarkan NPWP-nya setelah 14 Juli 2022 maka NIK-nya sudah langsung diaktivasi sebagai NPWP (16 digit). Namun, wajib pajak yang NPWP-nya sudah terdaftar sebelum 14 Juli 2022 perlu untuk melakukan validasi data secara mandiri di DJP Online. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

Hendra Prasetio Tanurahardja 09 September 2022 | 20:19 WIB

Termasuk kartu keluarga jika hilang/rusak, ke instansi dukcapil ya.... ☺

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

Senin, 21 Oktober 2024 | 19:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Sertel Kena Suspend, Begini Cara Sampaikan Klarifikasi ke Ditjen Pajak

Senin, 21 Oktober 2024 | 14:32 WIB CORETAX SYSTEM

Urus Pemeriksaan Bukper: Coretax Bakal Hadirkan 4 Fitur Baru

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN