PEREKONOMIAN INDONESIA

Netralisasi Efek Perlambatan Ekonomi Global, Sri Mulyani Pakai APBN

Redaksi DDTCNews | Kamis, 14 November 2019 | 16:40 WIB
Netralisasi Efek Perlambatan Ekonomi Global, Sri Mulyani Pakai APBN Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. (foto: Kemenkeu)

JAKARTA, DDTCNews – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan APBN akan menjadi instrumen yang dapat diandalkan untuk menetralisasi efek perlambatan ekonomi global ke dalam negeri.

Hal tersebut disampaikannya dalam penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Daftar Alokasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) di Istana Negara yang dilakukan langsung oleh Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin pada hari ini, Kamis (14/11/2019).

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini mengatakan tidak dapat dipungkiri, kondisi global yang tengah lesu akan berpengaruh pada perekonomian Indonesia. Kegiatan ekonomi di beberapa sektor riil telah melambat. Hal ini terlihat dari kinerja penerimaan perpajakan korporasi yang melemah.

Baca Juga:
Kemenkeu Era Prabowo Tak Lagi Masuk di Bawah Koordinasi Menko Ekonomi

“Laju pertumbuhan yang lemah ini harus kita bisa hadapi dan netralisir, salah satunya yang menjadi instrumen paling penting adalah APBN sebagai instrumen fiskal dan sekaligus instrumen untuk melakukan countercyclical terhadap pelemahan,” katanya, seperti dikutip dari keterangan resmi.

Pemerintah tetap menjaga kemandirian pendanaan APBN. Pada saat yang bersamaan, pemerintah memperkenalkan beberapa insentif perpajakan untuk mendukung sektor riil dan memperbaiki produktivitas serta daya saing.

Insentif perpajakan tersebut antara lain pengurangan pajak (super tax deduction) untuk pelatihan vokasi serta penelitian dan pengembangan (litbang), pemberian investment allowance untuk proyek padat karya, tax holiday, serta subsidi pajak.

Baca Juga:
Kembali Dilantik Jadi Menkeu, Begini Pesan Sri Mulyani kepada Jajaran

“Kita berharap ini bisa mendukung program-program sektor perekonomian dan meningkatkan investasi,” imbuh Kemenkeu.

Berada di tengah perlambatan ekonomi di banyak negara di dunia, sambung Sri Mulyani, ekonomi Indonesia pada tahun depan diupayakan tumbuh 5,3%. Hal ini diikuti dengan perbaikan berbagai indikator kesejahteraan yang mencakup tingkat kemiskinan turun menjadi kisaran 8,5%-9%.

Tingkat ketimpangan diharapkan turun menjadi 0,375-0,380 dengan tingkat pengangguran turun menuju 4,8%-5%. Hal tersebut didukung dengan 5 program prioritas kerja yang mencakup pembangunan sumber daya manusia, pembangunan infrastuktur, penyederhanaan segala bentuk kendala regulasi, transformasi ekonomi, serta penyederhanaan birokrasi.

Baca Juga:
Anggito: Belum Ada Pembagian Tugas yang Formal Antar Wamenkeu

Belanja negara, sambung Sri Mulyani, akan dimanfaatkan untuk pelaksanaan dan penguatan berbagai program pembangunan seperti peningkatan sumber daya manusia dan perlindungan sosial kepada masyarakat.

Hal tersebut dilakukan antara lain melalui Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Kartu Indonesia Pintar-Kuliah (KIP-Kuliah), bantuan iuran Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) bagi masyarakat miskin, kartu sembako, subsidi, Program Keluarga Harapan (PKH), dan Kartu Prakerja.

Adapun pemerataan pembangunan ke daerah juga ditingkatkan, antara lain melalui dana alokasi umum (DAU), dana transfer khusus (DTK), dan dana desa. (kaw)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:45 WIB PERPRES 139/2024

Kemenkeu Era Prabowo Tak Lagi Masuk di Bawah Koordinasi Menko Ekonomi

Selasa, 22 Oktober 2024 | 09:30 WIB KABINET MERAH PUTIH

Kembali Dilantik Jadi Menkeu, Begini Pesan Sri Mulyani kepada Jajaran

Senin, 21 Oktober 2024 | 16:15 WIB KABINET MERAH PUTIH

Anggito: Belum Ada Pembagian Tugas yang Formal Antar Wamenkeu

Senin, 21 Oktober 2024 | 09:15 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Wajah-Wajah Lama Masih Isi Tim Ekonomi Prabowo-Gibran

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN