INDIA

Negara Ini Siapkan Insentif Pajak untuk Impor Mobil Listrik

Muhamad Wildan | Senin, 18 Maret 2024 | 12:00 WIB
Negara Ini Siapkan Insentif Pajak untuk Impor Mobil Listrik

Ilustrasi.

NEW DELHI, DDTCNews – Pemerintah India memberikan fasilitas penurunan tarif pajak impor mobil listrik khusus untuk pabrikan-pabrikan tertentu yang memenuhi kriteria.

Menurut pemerintah, penurunan tarif pajak impor diberikan apabila pabrikan berkomitmen untuk menanamkan modal di India setidaknya senilai US$500 juta dan mulai memproduksi mobil listrik di India dalam waktu 3 tahun.

"Kebijakan ini dirancang untuk menarik investasi manufaktur mobil listrik oleh produsen kendaraan global," jelas pemerintah, dikutip pada Senin (18/3/2024).

Baca Juga:
WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Jika kriteria tersebut terpenuhi, pabrikan hanya akan dikenai pajak sebesar 15% atas 8.000 mobil listrik yang mereka impor setiap tahunnya. Sebagai perbandingan, tarif pajak yang berlaku atas impor mobil listrik sesungguhnya adalah sebesar 70% hingga 100%.

Insentif penurunan pajak impor menjadi sebesar 15% diberikan atas mobil listrik dengan nilai CIF minimal US$35.000. Fasilitas penurunan pajak impor diberikan kepada pabrikan yang memenuhi kriteria maksimal selama 5 tahun.

Meski sambutan positif dari pabrikan asing, kebijakan penurunan pajak impor ini mendapatkan kritik dari pabrikan lokal. Menurut pabrikan lokal, kebijakan ini berpotensi menguntungkan pabrikan asing seperti Tesla dan lain-lain.

Baca Juga:
Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Menteri Perdagangan dan Industri India Piyush Goyal menegaskan insentif pajak tersebut diberikan bukan untuk mengakomodasi permintaan dari pabrikan tertentu. Menurutnya, insentif diberikan untuk menarik investasi dari seluruh pihak.

"Insentif akan memperkuat ekosistem mobil listrik di India dengan mendorong persaingan yang sehat antara para pabrikan," ujarnya seperti dilansir qz.com.

Hingga saat ini, penggunaan mobil listrik di India memang masih sangat minim. Sumbangsih mobil listrik terhadap total penjualan mobil di India hanya 2%.

Sementara itu, pemerintah India menargetkan sumbangsih mobil listrik terhadap total penjualan bisa naik ke 30% pada 2030. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:45 WIB KABINET MERAH PUTIH

Tak Lagi Dikoordinasikan oleh Menko Ekonomi, Kemenkeu Beri Penjelasan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja