JERMAN

Negara Ini Bakal Dapat 'Durian Runtuh' dari Konsensus Pajak Global

Redaksi DDTCNews | Sabtu, 16 Oktober 2021 | 13:30 WIB
Negara Ini Bakal Dapat 'Durian Runtuh' dari Konsensus Pajak Global

Ilustrasi.

BERLIN, DDTCNews - Pemerintah Jerman diproyeksikan bakal mendapatkan tambahan penerimaan pajak hingga miliaran euro dari kesepakatan pajak minimum global bagi perusahaan multinasional.

LFO Institute merilis dampak kesepakatan pajak minimum global bagi Jerman. Laporan tersebut menyebutkan tambahan penerimaan pajak dari konsensus global berkisar pada angka €5 miliar hingga €6 miliar.

"Tambahan penerimaan itu dengan asumsi tarif pajak minimum global ditetapkan sebesar 15% untuk perusahaan besar," tulis laporan LFO Institute dikutip pada Rabu (13/10/2021).

Baca Juga:
Negara Ini Bakal Pangkas Tarif Bea Masuk Minuman Beralkohol

LFO Institute mengungkapkan dampak positif pada penerimaan pajak Jerman tersebut baru berlaku pada jangka menengah dan panjang. Jika kesepakatan berlaku efektif pada 2023 maka di masa depan Pemerintah Federal akan mendapatkan tambahan penerimaan yang naik menjadi €6 miliar hingga €6,4 miliar.

Laporan tersebut dirilis sebagai pemantik diskusi ekonomi di Jerman dan Uni Eropa. Dampak konsensus global perlu diantisipasi dan dimanfaatkan dengan optimal khususnya pada tambahan penerimaan pajak.

Namun demikian, masih ada faktor risiko kesepakatan global reformasi perpajakan internasional khususnya pada Pilar 2. Tarif pajak minimum sebesar 15% masih jauh dibawah rata-rata tarif PPh badan di negara maju.

Baca Juga:
Ramai Lapor ke Otoritas, WP di Negara Ini Muak dengan Tax Evasion

"Batas bawah pajak minimum sebesar 15% yang disepakati jauh di bawah tarif pajak perusahaan yang rata-rata 23,5% di negara-negara industri," terangnya.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Jerman Olaf Scholz mengatakan opsi pajak minimum global bagi perusahaan multinasional memberikan dampak nyata pada anggaran negara. Namun, dia belum memberikan keterangan seberapa banyak angka yang akan masuk ke kas negara dengan adanya konsensus global.

"Tarif pajak minimum akan memiliki efek yang nyata," terang Scholz. (sap)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Minggu, 20 Oktober 2024 | 14:00 WIB HONG KONG

Negara Ini Bakal Pangkas Tarif Bea Masuk Minuman Beralkohol

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN