INVESTASI

Nabung Emas Fisik secara Digital? Pastikan Belinya di Platform Berizin

Redaksi DDTCNews | Jumat, 20 Desember 2024 | 15:30 WIB
Nabung Emas Fisik secara Digital? Pastikan Belinya di Platform Berizin

Pramuniaga menunjukan emas batangan Aneka Tambang (Antam) di sebuah gerai emas di Malang, Jawa Timur, Jumat (22/11/2024). ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/YU

JAKARTA, DDDTCNews - Masyarakat yang menjadikan emas fisik digital sebagai instrumen investasi perlu memastikan transaksinya dilakukan di platform yang mengantongi izin Bappebti.

Jika bertransaksi lewat platform resmi, emas digital yang diperjualbelikan dijamin tersedia bentuk fisiknya. Hal ini sekaligus untuk menjamin keamanan pemilik aset.

"Sudah banyak platform yang menawarkan kemudahan transaksi emas fisik secara digital yang sudah berizin dan di bawah pengawasan Bappebti. Saat ini ada 2 platform yang resmi mengantongi izin," tulis Bappebti dalam keterangannya, Jumat (20/12/2024).

Baca Juga:
Ada Pajak Minimum Global, RI Cari Cara Biar Insentif KEK Tetap Menarik

Keenam paltform yang memiliki izin untuk memperdagangkan emas fisik secara digital adalah PT Pluang Emas Sejahtera (Pluang), PT. Indonesia Logam Pratama (Treasury), PT. Indogold Makmur Sejahtera (IndoGold), PT. Laku Emas Indonesia (LakuEmas), PT. Quantum Metal Indonesia (QuantumMetal), dan PT. Syariah Koin Indonesia (Shariacoin).

Kepemilikan aset emas fisik dalam wujud digital kini makin menarik. Bappebti menjabarkan setidaknya ada 7 alasan mengapa publik perlu memulai bertransaksi emas fisik secara digital.

Pertama, fisik emas tetap ada, meski transaksi dilakukan secara digital. Kedua, lebih praktis karena bisa dibeli secara online kapan saja. Ketiga, aspek real time yang membuat investor bisa memantau pergerakan harga emas secara berkala.

Baca Juga:
Kriteria Entitas Dana Investasi yang Dikecualikan Pajak Minimum Global

Keempat, tidak ada biaya tambahan untuk menyimpan emas. Kelima, asetnya likuid karena bisa dijual kapanpun dibutuhkan. Keenam, emas digital bisa ditarik dalam bentuk emas fisik dengan proses beberapa hari saja. Ketujuh, modal awal investasi yang rendah.

Sebagai informasi, sepanjang 2023 lalu, nilai transaksi emas digital tembus Rp8,1 triliun, naik lebih dari 3 kali lipat jika dibandingkan periode yang sama pada 2022, yakni hanya Rp2 triliun. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Jumat, 31 Januari 2025 | 15:11 WIB KEBIJAKAN INVESTASI

Supertax Deduction Kurang Laku, Ternyata Banyak Investor Tak Tahu

Jumat, 31 Januari 2025 | 13:45 WIB PAJAK MINIMUM GLOBAL

Ada Pajak Minimum Global, RI Cari Cara Biar Insentif KEK Tetap Menarik

Jumat, 31 Januari 2025 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Kriteria Entitas Dana Investasi yang Dikecualikan Pajak Minimum Global

BERITA PILIHAN
Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30 WIB PMK 119/2024

Bertambah! Aspek Penelitian Restitusi Dipercepat WP Kriteria Tertentu

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Ajukan NPWP Non-Efektif, WP Perlu Cabut Status PKP Dahulu

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:30 WIB KEPALA BPPK ANDIN HADIYANTO

‘Tak Hanya Unggul Teknis, SDM Kemenkeu Juga Perlu Berintegritas’

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

DJP Terbitkan Buku Manual Coretax terkait Modul Pembayaran

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:15 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Lima Hal yang Membuat Suket PP 55 Dicabut Kantor Pajak

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:00 WIB KOTA BANTUL

Banyak Penambang Tak Terdaftar, Setoran Pajak MBLB Hanya Rp20,9 Juta

Minggu, 02 Februari 2025 | 12:00 WIB CORETAX DJP

PIC Kini Bisa Delegasikan Role Akses Pemindahbukuan di Coretax DJP

Minggu, 02 Februari 2025 | 11:30 WIB KOTA MEDAN

Wah! Medan Bisa Kumpulkan Rp784,16 Miliar dari Opsen Pajak

Minggu, 02 Februari 2025 | 10:30 WIB PMK 116/2024

Organisasi dan Tata Kerja Setkomwasjak, Unduh Peraturannya di Sini