LAYANAN BEA DAN CUKAI

Muncul Tantangan, Pegawai Bea Cukai Harus Paham Perkembangan Teknologi

Dian Kurniati | Rabu, 09 Oktober 2024 | 13:00 WIB
Muncul Tantangan, Pegawai Bea Cukai Harus Paham Perkembangan Teknologi

Wamenkeu Thomas Djiwandono.

JAKARTA, DDTCNews - Wakil Menteri Keuangan II Thomas Djiwandono menilai pengawasan kepabeanan secara global bakal makin kompleks seiring dengan perkembangan teknologi digital.

Menurutnya, kehadiran teknologi digital dapat memunculkan tantangan baru dalam pengawasan lalu lintas barang antarnegara. Oleh karena itu, seluruh kantor bea cukai di dunia perlu bekerja sama untuk mengantisipasinya.

Baca Juga:
Jual Rokok Eceran, Apakah Pedagang Wajib Punya NPPBKC?

"Teknologi baru seperti big data, data analytics, blockchain, artificial intelligence, dan biometrik dapat menggantikan proses bisnis lama. Hal ini menuntut perlunya pengetahuan dan pelatihan baru bagi pegawai bea cukai di seluruh dunia," katanya dalam 4th WCO RTC Indonesia International Conference 2024, dikutip pada Rabu (9/10/2024).

Thomas mengatakan perkembangan teknologi digital telah menyebabkan perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk proses bisnis pemerintah, sumber daya, dan kebutuhan masyarakat. Di bidang kepabeanan, kehadiran teknologi digital juga telah dimanfaatkan untuk meminimalkan waktu dan biaya logistik.

Di sisi lain, lanjutnya, kemajuan teknologi digital juga telah memengaruhi perdagangan internasional. Hal ini salah satunya ditandai dengan kehadiran produk digital yang dapat dengan mudah diperdagangkan lintas batas negara.

Baca Juga:
Gandeng Satpol PP DKI, Bea Cukai Amankan Jutaan Rokok Ilegal

Situasi tersebut pada akhirnya menuntut otoritas kepabeanan di seluruh dunia untuk mengantisipasinya. World Customs Organization (WCO) pun secara aktif mendorong transformasi teknologi digital dengan menumbuhkan budaya data dan membangun ekosistem data dalam skala global.

Dia menyebut masalah lain yang juga perlu diperhatikan otoritas kepabeanan yakni terkait dengan teknologi disruptif adalah kemunculan techno-nationalism. Negara-negara yang mengakui pentingnya sektor teknologi secara strategis berlomba-lomba untuk mendapatkan supremasi yang mengarah pada perbedaan ekosistem dan standar teknologi.

Menurutnya, dibutuhkan kolaborasi di antara otoritas kepabeanan untuk mengatasi persoalan tersebut. Terlebih, ketegangan geopolitik juga berkontribusi pada pergeseran lanskap ekonomi yang mengarah pada aliansi dan dinamika perdagangan baru sehingga terjadi tren onshoring dan friendshoring.

Baca Juga:
Efisiensi Logistik, Pemerintah Kombinaskan INSW dan NLE

"Kemitraan kelembagaan lintas batas perlu diperkuat. Kolaborasi antarlembaga penting untuk meningkatkan pemahaman bersama dan membantu memastikan setiap regulasi berjalan secara efektif dan menciptakan kesejahteraan masyarakat," ujarnya.

Thomas menyebut kolaborasi otoritas kepabeanan lintas batas juga dapat mengatasi penghindaran penegakan hukum oleh organisasi kriminal transnasional. Kolaborasi antara lain dapat dilakukan melalui operasi bersama dan pertukaran informasi secara teratur untuk mencegah pelanggaran hukum.

Menurutnya, WCO juga perlu terus memperkuat administrasi kepabeanan dan cukai yang efektif dan efisien untuk mencapai tujuan memfasilitasi perdagangan, melindungi masyarakat, serta mengamankan penerimaan secara adil. (sap)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Senin, 21 Oktober 2024 | 20:00 WIB KEBIJAKAN CUKAI

Jual Rokok Eceran, Apakah Pedagang Wajib Punya NPPBKC?

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 15:30 WIB BEA CUKAI JAKARTA

Gandeng Satpol PP DKI, Bea Cukai Amankan Jutaan Rokok Ilegal

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Efisiensi Logistik, Pemerintah Kombinaskan INSW dan NLE

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 09:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Asistensi Fasilitas Kepabeanan, DJBC Beri Pelatihan Soal IT Inventory 

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:45 WIB KABINET MERAH PUTIH

Tak Lagi Dikoordinasikan oleh Menko Ekonomi, Kemenkeu Beri Penjelasan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:45 WIB LITERATUR PAJAK

Perkaya Pengetahuan Pajak, Baca 11 e-Books Ini di Perpajakan DDTC

Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:45 WIB PERPRES 139/2024

Kemenkeu Era Prabowo Tak Lagi Masuk di Bawah Koordinasi Menko Ekonomi

Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Anggota DPR Ini Minta Prabowo Kaji Ulang Kenaikan PPN Jadi 12 Persen

Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:05 WIB KABINET MERAH PUTIH

Prabowo Kembali Lantik Pejabat Negara, Ada Raffi Ahmad dan Gus Miftah