ADMINISTRASI PAJAK

Muncul 'SPT Masa Tidak Valid', Antrean Server e-Faktur Sedang Tinggi?

Redaksi DDTCNews | Selasa, 28 Februari 2023 | 15:00 WIB
Muncul 'SPT Masa Tidak Valid', Antrean Server e-Faktur Sedang Tinggi?

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews - Wajib pajak yang melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT) Masa bisa saja menemukan kendala teknis. Salah satunya, munculnya notifikasi eror dengan keterangan ''SPT Tidak Valid, Periksa Kembali Isian Anda'.

Keterangan tersebut bisa muncul oleh beberapa sebab. Salah satunya, pengisian SPT yang belum lengkap dan benar (bisa dicek tanpa merah dalam setiap pengisian) atau adanya antrean server aplikasi e-faktur yang memang sedang banyak.

"[Bisa saja] antrean server web e-faktur sedang banyak. Silakan dicoba kembali secara berkala," ujar contact center Ditjen Pajak (DJP) saat menjawab pertanyaan netizen, dikutip pada Selasa (28/2/2023).

Baca Juga:
WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Antrean server yang padat kemungkinan bisa terjadi saat batas akhir pelaporan SPT Masa setiap bulannya.

Kendati begitu, DJP juga memberikan sejumlah tips yang bisa diikuti wajib pajak jika menemui kendala eror seperti di atas. Pertama, wajib pajak perlu memastikan koneksi internet stabil.

Kedua, gunakan private browser (untuk Mozilla) atau incognito window (untuk Chrome). Ketiga, lakukan clear cache, history, dan cookies.

Baca Juga:
Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Keempat, unduh ulang sertifikat elektronik (sertel) di e-Nofa dan pasang kembali ke browser yang digunakan. Kelima, hapus dan posting ulang SPT.

Keenam, coba gunakan browser atau perangkat lain. Ketujuh, coba untuk tidak menyimbang (bookmark) halaman e-faktur web. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Senin, 21 Oktober 2024 | 19:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Sertel Kena Suspend, Begini Cara Sampaikan Klarifikasi ke Ditjen Pajak

Jumat, 18 Oktober 2024 | 09:30 WIB CORETAX SYSTEM

Coretax: Wajib Pajak Berhak untuk Tidak Memakai Data Prepopulated

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN