Ilustrasi.
LONDON, DDTCNews – Kelompok kampanye Action on Sugar dan Action on Salt mendesak pemerintah untuk mempertimbangkan pajak kalori guna mengatasi obesitas, diabetes, dan kanker. Pajak ini harus diberlakukan pada semua makanan olahan yang padat energi.
Kelompok itu mengklaim pajak kalori akan mendorong produsen untuk memproduksi lebih banyak camilan bergizi. Meskipun pajak gula telah diterapkan, kelompok ini menargetkan makanan manis dan berlemak seperti permen, cokelat, es krim, dan minuman berbahan dasar susu.
“Pajak kalori akan mendorong produsen untuk meningkatkan kualitas gizi pada produknya. Telebih, pajak ini dapat menangani ribuan orang yang menderita obesitas, diabetes tipe 2 dan kanker,” kata Katharine Jenner, Direktur Kampanye, Kamis (8/8/2019).
Sebelumnya, pajak gula pada minuman ringan telah diperkenalkan pada April 2018. Pajak ini diklaim mampu mengurangi 90 juta kilogram gula. Graham MacGregor, profesor kedokteran kardiovaskular di Queen Mary University of London mengatakan sangat penting untuk terus melanjutkan pajak ini.
MacGregor menyebut pajak gula pada minuman ringan di Inggris sangat unik. Hal ini lantaran pajak itu memberikan opsi untuk produsen melakukan reformulasi produk yang signifikan jika tidak ingin membayar pajak.
Pemberian opsi itu berhasil mengurangi kandungan gula dalam jumlah yang melebihi prediksi. Selain itu, pajak gula juga menghasilkan pendapatan senilai 340 juta pound sterling (sekitar Rp 590,7 triliun). Besaran pendapatan tersebut diperoleh langsung dari pabrik, bukan masyarakat.
MacGregor mengatakan hal yang sama dapat dicapai untuk mengurangi kelebihan kalori. Namun, langkah ini membutuhkan komitmen dari Departemen Keuangan serta Departemen Kesehatan dan Perawatan Sosial untuk menerapkan sistem evaluasi yang kuat untuk mengisi kesenjangan bukti.
Sementara itu, Departemen Kesehatan dan Perawatan Sosial menegaskan tidak ada rencana untuk memperkenalkan pajak kalori. Rincian tinjauan tentang pajak gula dalam minuman ringan juga tengah dikerjakan. Namun, belu terdapat kejelasan apakah kalori akan menjadi tambahan dari tinjauan itu.
“Kami sudah mengurangi paparan makanan berlemak dan bergula. Saat ini, kami sedang berkonsultasi mengenai rencana lebih lanjut untuk menawarkan label kandungan gizi yang jelas,” kata juru bicara Departemen Kesehatan dan Perawatan Sosial, seperti dilansir independent.co.uk. (MG-nor/kaw)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.