PROVINSI SUMATERA SELATAN

Mobil Pribadi Jadi Ambulans, Pemprov Tawarkan Insentif Bebas Pajak

Dian Kurniati | Rabu, 25 November 2020 | 10:34 WIB
Mobil Pribadi Jadi Ambulans, Pemprov Tawarkan Insentif Bebas Pajak

Ilustrasi. Petugas menata peralatan medis di dalam ambulans yang dilengkapi peralatan ICU. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/foc.

PALEMBANG, DDTCNews – Pemprov Sumatera Selatan menawarkan pembebasan pajak kendaraan bermotor (PKB) kepada pemilik kendaraan yang mengalihfungsikan mobil pribadinya menjadi ambulans.

Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru mengatakan kebijakan pembebasan PKB tersebut bertujuan untuk mendorong implementasi program satu ambulans satu desa sebagai upaya mendekatkan warga dengan fasilitas kesehatan.

Menurutnya, program keringanan pajak tersebut terinspirasi dari banyaknya pemberitaan atau unggahan di media sosial mengenai orang sakit yang dibawa ke rumah sakit menggunakan gerobak atau sepeda motor.

Baca Juga:
Opsen Pajak Kendaraan Tidak Berlaku di Jakarta, Ternyata Ini Sebabnya

"Saya terinspirasi itu, dan mengajak masyarakat untuk mau mengikhlaskan kendaraannya menjadi ambulans. Pemprov menjamin akan membebaskan pajaknya untuk 1 tahun berjalan," katanya, dikutip Rabu (25/11/2020).

Herman menilai pendanaan program satu ambulans satu desa, baik dengan menggunakan APBN maupun APBD akan sulit terealisasi. Oleh karena itu, ia meminta kesediaan masyarakat mengajukan mobil pribadinya sebagai ambulans.

Bagi yang berkenan, mobil warga nantinya akan dipasang lampu rotator dan emblem sehingga mirip ambulans pada umumnya. Meski dialihfungsikan, pemilik mobil juga tetap dapat menggunakan untuk kebutuhan sehari-hari.

Baca Juga:
Ratusan ASN Nunggak PBB, Pemda Gencarkan Penagihan dan Siapkan Sanksi

Meski baru diluncurkan, Herman menyebut sudah ribuan warga yang mendaftarkan mobilnya. Dia berharap program tersebut dapat berjalan dan memudahkan masyarakat Sumsel mendapatkan layanan kesehatan.

"Kalau menggunakan APBD, bisa dikalikan saja. Misal ambulans paling sederhana Rp300 juta untuk 3.500 desa, berarti ada Rp1 triliun APBD yang harus kita sisihkan. Tapi ini kan tidak, malah lebih low cost," ujarnya seperti dilansir detak-palembang.com.

Program satu ambulans satu desa juga memperoleh penghargaan Museum Rekor Indonesia (Muri) karena Sumatera Selatan dinilai sebagai provinsi pertama yang menginisiasi keterlibatan masyarakat dalam menangani masalah kesehatan dengan memberikan insentif bebas pajak. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 24 Desember 2024 | 16:30 WIB PROVINSI SUMATERA SELATAN

Realisasi Pajak Rokok di Sumsel Tak Capai Target, Ini Penyebabnya

Selasa, 24 Desember 2024 | 14:00 WIB PROVINSI DAERAH KHUSUS JAKARTA

Opsen Pajak Kendaraan Tidak Berlaku di Jakarta, Ternyata Ini Sebabnya

Selasa, 24 Desember 2024 | 12:30 WIB KABUPATEN PURWOREJO

Ratusan ASN Nunggak PBB, Pemda Gencarkan Penagihan dan Siapkan Sanksi

Selasa, 24 Desember 2024 | 10:00 WIB PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Antisipasi Dampak Opsen, Pemprov Kalbar Beri Keringanan Pajak

BERITA PILIHAN
Rabu, 25 Desember 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah akan Salurkan KUR Rp300 Triliun Tahun Depan

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:30 WIB PSAK 201

Item-Item dalam Laporan Posisi Keuangan Berdasarkan PSAK 201

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 94/2023

Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Dokumen yang Dilampirkan saat Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:37 WIB KURS PAJAK 25 DESEMBER 2024 - 31 DESEMBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah terhadap Mayoritas Mata Uang Mitra