Menteri Keuangan Sri Mulyani (kanan) bersama Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu Isa Rachmatarwata (kiri) memberikan paparan saat mengikuti rapat kerja bersama Komite IV DPD di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (13/6/2023). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/aww.
JAKARTA, DDTCNews - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan target penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) akan disesuaikan dengan kinerja penerimaan pajak.
Sri Mulyani mengatakan penerimaan pajak masih positif pada semester I/2023. Apabila tren penerimaan pajak yang positif terus berlanjut, penerbitan SBN dapat dikurangi.
"Target penerbitan SBN dapat disesuaikan apabila tren penerimaan negara terus berlanjut dengan kuat dan positif, sementara belanja terus terjaga sesuai dengan yang dianggarkan," katanya dalam konferensi pers KSSK, Selasa (1/8/2023).
Sri Mulyani mengatakan penerimaan perpajakan pada semester I/2023 mencapai Rp1.105,6 triliun atau tumbuh 5,4% (year on year/yoy). Kinerja penerimaan ini setara 54,7% dari target yang ditetapkan pada APBN.
Kinerja penerimaan perpajakan yang positif utamanya ditopang oleh PPh badan yang tumbuh 26,2% dan PPN dalam negeri tumbuh 23,5%.
Dia menyebut kinerja APBN pada semester I/2023 juga masih solid. Meskipun dihadapkan pada tantangan moderasi harga komoditas, postur APBN masih mengalami surplus Rp152,3 triliun atau setara dengan 0,71% PDB.
Soal pembiayaan anggaran, Sri Mulyani memaparkan pada semester I/2023 tercapai Rp135,1 triliun. Angka ini tergolong kecil karena hanya 22,6% dari target.
Sedangkan soal pembiayaan utang, realisasinya senilai Rp166,5 triliun atau 23,91% dari target.
"Pengadaan utang juga terus dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi penerimaan negara dan kas negara yang cukup baik, namun juga mengantisipasi volatilitas pasar keuangan," ujarnya.
Pada semester I/2023, rasio utang tercatat 37,93% PDB. Adapun soal penerbitan SBN sampai 28 Juli 2023 mencapai Rp529,66 triliun ini 45,17% dari target penerbitan SBN tahun ini senilai Rp1.172,53 triliun.
Sri Mulyani memandang kinerja dari SBN masih menunjukkan tren penguatan hingga akhir Juli 2023. Yield SBN Indonesia seri benchmark 10 tahun mengalami penguatan 66 basis points secara year-to-date ke level 6,28% per 28 Juli 2023. (sap)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.