RAPBN 2024

Menkeu Harap APBN 2024 Jadi Fondasi Baik untuk Pemerintahan Berikutnya

Dian Kurniati | Rabu, 30 Agustus 2023 | 09:30 WIB
Menkeu Harap APBN 2024 Jadi Fondasi Baik untuk Pemerintahan Berikutnya

Menteri Keuangan Sri Mulyani. (foto: Instagram @smindrawati)

JAKARTA, DDTCNews – Seiring dengan mulai dibahasnya RAPBN 2024 bersama DPR, Menteri Keuangan Sri Mulyani berharap APBN tersebut dapat menjadi fondasi yang kuat bagi pemerintahan berikutnya.

Sri Mulyani mengatakan APBN 2024 akan menjadi APBN terakhir bagi pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Dia berharap APBN tersebut bisa menjadi fondasi yang baik bagi pemerintahan selanjutnya.

"Tentu kami harap APBN dapat dilaksanakan secara optimal, sekaligus menjadi legacy dan bekal fondasi yang baik bagi pemerintahan berikutnya," katanya melalui Instagram @smindrawati, dikutip pada Rabu (30/8/2023).

Baca Juga:
Jelang Coretax Diterapkan, PKP Bakal Perlu Bikin Sertel Baru

Sri Mulyani menuturkan pemerintah mendesain APBN 2024 dengan 3 semangat utama yang meliputi inklusivitas, transformasi, dan keberlanjutan. Ketiga semangat tersebut juga konsisten dengan visi Indonesia maju pada 2045.

Menurutnya, APBN 2024 akan tetap bekerja sebagai instrumen countercyclical fiskal yang prudent dan efektif.

Defisit dalam RAPBN 2024 senilai Rp522,8 Triliun

Jokowi sebelumnya telah menyerahkan RAPBN 2024 kepada DPR dengan defisit Rp522,8 triliun atau 2,29% terhadap produk domestik bruto (PDB). Defisit tersebut terdiri atas pendapatan negara senilai Rp2.781,3 triliun dan belanja negara Rp3.304,1 triliun.

Baca Juga:
Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Pendapatan negara yang mencapai Rp2.781,3 triliun tersebut utamanya akan ditopang penerimaan perpajakan senilai Rp2.307,9 triliun. Selain itu, ada penerimaan negara bukan pajak (PNBP) Rp473,0 triliun serta hibah Rp0,4 triliun.

Untuk belanja negara, alokasinya terdiri atas belanja pemerintah pusat senilai Rp2.446,5 triliun dan transfer ke daerah sejumlah Rp857,6 triliun.

"Kami ciptakan ruang fiskal melalui debt serta defisit yang menurun—untuk merespons segala potensi guncangan," tutur Sri Mulyani. (rig)

Baca artikel-artikel menarik terkait dengan pajak dan politik di laman khusus Pakpol DDTCNews: Suaramu, Pajakmu.


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 26 Desember 2024 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

Jelang Coretax Diterapkan, PKP Bakal Perlu Bikin Sertel Baru

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

BERITA PILIHAN
Kamis, 26 Desember 2024 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

Jelang Coretax Diterapkan, PKP Bakal Perlu Bikin Sertel Baru

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:00 WIB PROVINSI JAWA TIMUR

Opsen Berlaku 2025, Pemprov Turunkan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan

Kamis, 26 Desember 2024 | 12:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

PKP Risiko Rendah Diterbitkan SKPKB, Kena Sanksi Kenaikan atau Bunga?

Kamis, 26 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK DAERAH

9 Jenis Pajak Daerah Terbaru yang Ditetapkan Pemkot Sibolga

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kredit Investasi Padat Karya Diluncurkan, Plafonnya Capai Rp10 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:30 WIB PENGAWASAN BEA CUKAI

Libur Natal dan Tahun Baru, Bea Cukai Perketat Pengawasan di Perairan

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

Fitur Coretax yang Tersedia selama Praimplementasi Terbatas, Apa Saja?

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:45 WIB BERITA PAJAK HARI INI

PPN 12 Persen, Pemerintah Ingin Rakyat Lebih Luas Ikut Bayar Pajak

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:30 WIB KOTA BATAM

Ada Pemutihan, Pemkot Berhasil Cairkan Piutang Pajak Rp30 Miliar