STABILISASI EKONOMI

Menkeu: Defisit Transaksi Berjalan Bukan Dosa

Redaksi DDTCNews | Kamis, 08 November 2018 | 15:27 WIB
Menkeu: Defisit Transaksi Berjalan Bukan Dosa

Dari kiri, Clive Crook dari Bloomberg, Menkeu Sri Mulyani, Managing Director Bank Sentral Singapura Ravi Menon, dan mantan Direktur Bank Sentral AS Janet Yellen. (Foto: Facebok Sri Mulyani)

JAKARTA, DDTCNews—Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan defisit transaksi berjalan yang terus mendera Indonesia sejak akhir 2011 bukanlah sebuah dosa, sepanjang defisit itu digunakan untuk impor barang-barang yang produktif.

Menkeu mengakui dalam beberapa tahun terakhir ini, Indonesia memang masih mengalami defisit transaksi berjalan. Impor lebih besar daripada ekspor. Namun, itu semua dapat dikompensasi oleh banyaknya arus modal ke Indonesia.

"Sehingga secara keseluruhan tetap terjadi surplus transaksi," katanya saat menjadi panelis dalam seminarManaging Financial Shock yang diselenggarakan di Singapura, Rabu (7/11/2018), seperti dilansir dalam akunFacebook-nya.

Baca Juga:
Jelang Peluncuran, Sri Mulyani Cek Staf yang Lembur Selesaikan Coretax

Selain Sri Mulyani, turut menjadi panelis dalam seminar tersebut adalah Managing Director Bank Sentral Singapura Ravi Menon dan mantan Direktur Bank Sentral AS Janet Yellen. Adapun bertindak sebagai moderator adalah Clive Crook dari Bloomberg.

Masalahnya, sambung Menkeu, pada 2018 ini defisit tersebut tidak bisa terkompensasi dikarenakan larinya arus modal dari Indonesia sebagai dampak normalisasi ekonomi global, yang antara lain dengan adanya kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat.

Akibatnya, terjadi perlemahan nilai tukar rupiah. Dengan kondisi pembiayaan keuangan yang semakin mahal dan pengetatan likuiditas ini, pemerintah akan lebih berhati-hati dalam menentukan prioritas proyek pembangunan.

Baca Juga:
Prabowo Akui Ekonomi Indonesia Belum Tumbuh Secara Merata

Kehati-hatian itu tadi dilakukan untuk menyesuaikan dengan perkembangan ekonomi dunia yang akan menuju pada kondisi normal yang baru. "Selain itu, pemerintah dan bank sentral mencoba meningkatkan pertumbuhan dengan tetap menjaga stabilitas ekonomi," katanya.

Dengan cara tersebut, kebijakan fiskal digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan pembangunan nasional. Pemerintah fokus di investasi bidang infrastruktur dan sumber daya manusia, yang juga melibatkan swasta.

Namun, di tengah situasi tersebut, Indonesia kini telah memiliki Produk Domestik Bruto (PDB) yang melampaui US$1 triliun, dengan pertumbuhan ekonomi rata-rata 5,1%—5.3% dan laju inflasi yang stabil selama 4 tahun terakhir atau sekitar 3%.

“Sebagai hasilnya, tingkat kemiskinan Indonesia pun turun di bawah 10% [9,8%] dan gini ratio (tingkat kesenjangan kemiskinan) juga menurun,” ujar mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini. (Bsi)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Senin, 23 Desember 2024 | 10:00 WIB CORETAX SYSTEM

Jelang Peluncuran, Sri Mulyani Cek Staf yang Lembur Selesaikan Coretax

Kamis, 19 Desember 2024 | 13:47 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Prabowo Akui Ekonomi Indonesia Belum Tumbuh Secara Merata

Senin, 16 Desember 2024 | 11:05 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

PPN Jadi Naik, Berikut Daftar Lengkap Paket Kebijakan Ekonomi 2025!

Senin, 16 Desember 2024 | 10:47 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Resmi! Pemerintah Umumkan PPN Tetap Naik Jadi 12% Mulai 1 Januari 2025

BERITA PILIHAN
Kamis, 26 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK DAERAH

9 Jenis Pajak Daerah Terbaru yang Ditetapkan Pemkot Sibolga

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kredit Investasi Padat Karya Diluncurkan, Plafonnya Capai Rp10 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:30 WIB PENGAWASAN BEA CUKAI

Libur Natal dan Tahun Baru, Bea Cukai Perketat Pengawasan di Perairan

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

Fitur Coretax yang Tersedia selama Praimplementasi Terbatas, Apa Saja?

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:45 WIB BERITA PAJAK HARI INI

PPN 12 Persen, Pemerintah Ingin Rakyat Lebih Luas Ikut Bayar Pajak

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:30 WIB KOTA BATAM

Ada Pemutihan, Pemkot Berhasil Cairkan Piutang Pajak Rp30 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Bagaimana Cara Peroleh Diskon 50 Persen Listrik Januari-Februari 2025?

Rabu, 25 Desember 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah akan Salurkan KUR Rp300 Triliun Tahun Depan