KEBIJAKAN EKONOMI GLOBAL

Menguatnya Aksi Uniteralisme Ancam Prospek Ekonomi Global

Redaksi DDTCNews | Jumat, 27 Juli 2018 | 13:53 WIB
Menguatnya Aksi Uniteralisme Ancam Prospek Ekonomi Global

JAKARTA, DDTCNews - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo pekan lalu menghadiri pertemuan negara-negara G-20 di Buenos Aires, Argentina. Dalam pertemuan tersebut, Sri Mulyani menyebutkan kebijakan sejumlah negara mengancam prospek pertumbuhan ekonomi global.

Menguatnya aksi sepihak atau unilateralisme dalam mendorong ekonomi domestik menjadi indikator utama yang menekan ekonomi global. Fenomena ini lantas bertentangan skema kerja sama dan penyelesaian konflik yang dilakukan secara multilateral.

"Ekonomi sudah bergerak dan masing-masing negara memiliki apa yang disebut agenda domestik. Yang dianggap memiliki urgensi yang tinggi," katanya di Kompleks Parlemen, Kamis (26/7).

Baca Juga:
Jelang Peluncuran, Sri Mulyani Cek Staf yang Lembur Selesaikan Coretax

Lebih lanjut, Sri Mulyani memberikan salah satu aksi unilateral yang dilakukan oleh Amerika Serikat (AS). Penerapan tarif untuk impor kepada negara mitra dagangnya menimbulkan gejolak baru dalam lanskap ekonomi global.

"Suasana yang terjadi akibat retorika dan langkah AS untuk memberikan tarif kepada beberapa negara dan beberapa komoditas telah mengubah komoditas yang terjadi. Itu berarti terjadi dalam langkah yang besifat unilateral," terangnya.

Rangkaian kebijakan tersebut akhirnya membuat atmosfer pertemuan G-20 kemarin diwarnai ketegangan antarnegara anggota. Salah satunya adalah kebijakan AS yang menerapkan kebijakan proteksionismenya tidak hanya kepada Tiongkok, tapi diperluas untuk zona eropa dan dua tetangganya yakni Kanada dan Meksiko.

Baca Juga:
PPN Jadi Naik, Berikut Daftar Lengkap Paket Kebijakan Ekonomi 2025!

"Eropa di sisi lain, menteri keuangannya dari Prancis mengatakan tidak akan bernegosiasi kalau 'ada pistol di kepala'. Ini adalah retorika yang menunjukkan bahwa tidak ada keinginan menyelesaikan perbedaan. Maka yang terjadi adalah kunjungan bilateral. Sekarang EU (Eeuropean Union) datang, PM (Perdana Menteri) Jepang datang. Semua akan sibuk traveling untuk diskusi seperti ini," paparnya.

Hal ini kemudian juga akan berdampak pada ekonomi nasional. Oleh karena itu, upaya mitigasi terus dilakukan di tengah ketidakpastian situasi global saat ini.

"Kita harus memposisikan pondasi yang kokoh. Pertumbuhan domestik harus dijaga baik dari konsumsi maupun belanja. Kalau dilihat dari momentumnya di kuartal II masih bagus dan kita tetap siaga," tutupnya. (Amu)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Senin, 23 Desember 2024 | 10:00 WIB CORETAX SYSTEM

Jelang Peluncuran, Sri Mulyani Cek Staf yang Lembur Selesaikan Coretax

Senin, 16 Desember 2024 | 11:05 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

PPN Jadi Naik, Berikut Daftar Lengkap Paket Kebijakan Ekonomi 2025!

Senin, 16 Desember 2024 | 10:47 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Resmi! Pemerintah Umumkan PPN Tetap Naik Jadi 12% Mulai 1 Januari 2025

Minggu, 15 Desember 2024 | 13:13 WIB PEREKONOMIAN GLOBAL

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kebijakan Trump terhadap Ekonomi Indonesia

BERITA PILIHAN
Kamis, 26 Desember 2024 | 14:30 WIB KPP PRATAMA BENGKULU SATU

Mobil Rp200 Juta Disita KPP, Bakal Dilelang Kalau Utang Tak Dilunasi

Kamis, 26 Desember 2024 | 14:00 WIB KILAS BALIK 2024

Februari 2024: Wajib Pajak Bereaksi karena Potongan PPh 21 Lebih Besar

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

Jelang Coretax Diterapkan, PKP Bakal Perlu Bikin Sertel Baru

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:00 WIB PROVINSI JAWA TIMUR

Opsen Berlaku 2025, Pemprov Turunkan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan

Kamis, 26 Desember 2024 | 12:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

PKP Risiko Rendah Diterbitkan SKPKB, Kena Sanksi Kenaikan atau Bunga?

Kamis, 26 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK DAERAH

9 Jenis Pajak Daerah Terbaru yang Ditetapkan Pemkot Sibolga

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kredit Investasi Padat Karya Diluncurkan, Plafonnya Capai Rp10 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:30 WIB PENGAWASAN BEA CUKAI

Libur Natal dan Tahun Baru, Bea Cukai Perketat Pengawasan di Perairan

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

Fitur Coretax yang Tersedia selama Praimplementasi Terbatas, Apa Saja?