Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/foc.
JAKARTA, DDTCNews - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) meminta pemerintah daerah, terutama yang masih kekurangan stok komoditas pangan, untuk segera melakukan langkah-langkah pengamanan pangan.
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengatakan stok komoditas pangan di Indonesia secara umum relatif mencukupi. Namun, terdapat beberapa daerah yang ternyata masih kekurangan stok komoditas pangan tertentu.
"Komoditas mana yang kurang dan kemudian segera melakukan langkah untuk mendorong para pedagang atau pengusaha untuk membeli dari daerah-daerah yang surplus," katanya, dikutip pada Rabu (19/4/2023).
Tito menuturkan pemda perlu berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian, Badan Pangan Nasional (Bapanas), dan Kementerian Perdagangan. Menurutnya, stok pangan perlu didistribusikan dari daerah surplus ke daerah yang masih mengalami kekurangan.
"Jadi kalau kita hanya mengambil patokan aman stok cukup, tetapi yang surplus tidak bergerak di daerah minus ya nanti mungkin barang bisa rusak. Stoknya berlebihan, tetapi tidak terpakai, busuk, dan lain-lain. Sementara itu, daerah yang minus, jadi minus terus," ujarnya.
Satgas pangan atau dinas perdagangan di daerah terkait didorng untuk melakukan pengecekan stok di lapangan. Apabila pemda tidak mampu menyelesaikan masalah di daerahnya, pemda diminta untuk menginformasikan kepada pemerintah pusat untuk dilakukan intervensi.
Untuk diketahui, inflasi pada Maret 2023 tercatat 4,97%, melambat dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya yang selalu menembus angka 5%.
Inflasi inti pada Maret 2023 tercatat hanya sebesar 2,94%, sedangkan inflasi komponen harga pangan bergejolak atau volatile food melambat dari 7,62% pada Februari menjadi hanya 5,83% pada Maret 2023.
Sementara itu, inflasi komponen harga diatur pemerintah atau administered prices melambat dari 12,24% pada Februari menjadi sebesar 11,56% pada Maret 2023. (rig)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.