KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR

Masih Banyak Warga di Daerah Lebih Memilih Bayar Pajak secara Manual

Redaksi DDTCNews | Kamis, 13 Juni 2024 | 16:47 WIB
Masih Banyak Warga di Daerah Lebih Memilih Bayar Pajak secara Manual

Ilustrasi.

SAMPIT, DDTCNews - Masyarakat di daerah ternyata masih banyak yang lebih memilih membayar pajak bumi dan bangunan (PBB) secara manual, yakni dengan datang langsung ke kantor Bapenda atau ke bank persepsi.

Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kotawaringin Timur Ramadansyah mengungkapkan keinginan masyarakat untuk membayar pajak secara online masih tergolong minim. Menurutnya, masyarakat masih terjebak dalam kebiasaannya dalam menyetorkan pajak secara manual.

"Mengubah kebiasaan masyarakat itu sulit. Mereka mengaku jika tidak membayar [pajak] langsung belum puas padahal dari HP saja bisa [membayar pajak]," kata Ramadansyah, dikutip pada Kamis (13/6/2024).

Baca Juga:
Begini Strategi Pemkot Optimalkan Pajak Reklame pada Tahun Ini

Dalam konteks di Kabupaten Kotawaringin Timur, Bapenda setempat sebenarnya sudah menyediakan aplikasi Smart Tax sejak dua tahun lalu. Masyarakat bisa menyetorkan pajak daerahnya melalui aplikasi itu. Namun, hanya 10% dari total wajib pajak di daerah yang menggunakan saluran tersebut.

Merespons kondisi ini, Ramadansyah mengaku akan menyusun strategi sosialisasi yang lebih kencang. Pemda akan terus menginformasikan bahwa pembayaran pajak bisa dilakukan secara online tanpa perlu datang ke kantor Bapenda atau ke teller bank.

"Kami sudah mendatangi wajib pajak untuk membayar pajaknya tidak perlu ke kantor. Tetapi mereka lupa caranya karena membayar itu kan satu tahun sekali," ujarnya.

Baca Juga:
Optimalkan Setoran Pajak Kendaraan di Kota Ini, Razia Akan Digencarkan

Kendati penggunaan saluran pembayaran pajak online masih minim, kesadaran masyarakat dalam membayar pajak di Kabupaten Kotawiringin Timur terpantau naik. Penetapan pajak dalam Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT) PBB yang didistribusikan pada 2023 lalu mencapai Rp12 miliar. Sementara itu, SPPT PBB pada 2024 ini diprediksi akan naik menjadi Rp18 miliar.

"Semoga realisasinya kesadaran pendaftaran asetnya bisa meningkat untuk PBB-P2 karena kita ada 11 sektor pajak yang kami upayakan karena kalau PBB ini sudah jelas objek dan subjeknya," kata Ramadansyah dilansir borneonews.co.id. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Minggu, 02 Februari 2025 | 09:35 WIB KOTA BATAM

Begini Strategi Pemkot Optimalkan Pajak Reklame pada Tahun Ini

Jumat, 31 Januari 2025 | 14:30 WIB PROVINSI JAWA BARAT

Demi Kejar Pajak, Dinas ESDM Petakan Ulang Sumur Air Tanah di Daerah

Jumat, 31 Januari 2025 | 08:30 WIB KOTA MEDAN

Kini Ada Opsen, Medan Mulai Aktif Tagih Pajak Kendaraan Bermotor

BERITA PILIHAN
Minggu, 02 Februari 2025 | 09:35 WIB KOTA BATAM

Begini Strategi Pemkot Optimalkan Pajak Reklame pada Tahun Ini

Minggu, 02 Februari 2025 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

Siapa Saja Sih, yang Bisa Ditunjuk Jadi PIC di Coretax? Ini Jawabnya

Minggu, 02 Februari 2025 | 08:30 WIB AMERIKA SERIKAT

AS Resmi Mulai Kenakan Bea Masuk Atas Barang Kanada, Meksiko, China

Minggu, 02 Februari 2025 | 08:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Diskon Tiket Pesawat Ada Lagi Saat Lebaran, Upaya Kendalikan Inflasi

Sabtu, 01 Februari 2025 | 17:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

NPWP Sementara 9990000000999000, Dipakai Jika NIK Tak Valid di e-Bupot

Sabtu, 01 Februari 2025 | 17:15 WIB KEBIJAKAN ENERGI

Pemerintah Naikkan Biaya SLO Listrik, Kecuali Pelanggan 450 dan 900 VA

Sabtu, 01 Februari 2025 | 14:30 WIB PILKADA 2024

Prabowo Ingin Kepala Daerah Hasil Pilkada 2024 segera Dilantik

Sabtu, 01 Februari 2025 | 13:30 WIB LAYANAN KEPABEANAN

Pengumuman bagi Eksportir-Importir! Layanan Telepon LNSW Tak Lagi 24/7

Sabtu, 01 Februari 2025 | 13:00 WIB RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI

Sengketa PPh Pasal 23 Akibat Transaksi Pinjaman Tanpa Bunga