AMERIKA SERIKAT

Masalah Pajak Digital, Google Cs Dukung Rencana Aksi Retaliasi AS

Muhamad Wildan | Senin, 03 Mei 2021 | 15:06 WIB
Masalah Pajak Digital, Google Cs Dukung Rencana Aksi Retaliasi AS

Ilustrasi.

WASHINGTON D.C., DDTCNews – Korporasi digital Amerika Serikat (AS) yang tergabung dalam Internet Association mendukung rencana retaliasi terhadap India karena telah menjalankan aksi unilateral pajak digital.

Aksi retaliasi itu berupa pengenaan tarif atas barang impor dari India. Pasalnya, pajak digital atau equalization levy India dinilai diskriminatif terhadap perusahaan AS. Pengenaan pajak itu disebut menciptakan beban berlebih terhadap perdagangan yang dilakukan korporasi AS.

"Internet Association mengapresiasi respons tegas US Trade Representative (USTR). Meski demikian, Internet Association tidak mengambil sikap mengenai barang-barang impor dari India yang perlu dikenai tarif bea masuk tambahan," tulis Internet Association dalam suratnya kepada USTR, dikutip pada Senin (3/5/2021).

Baca Juga:
Pemda Adakan Pengadaan Lahan, Fiskus Beberkan Aspek Perpajakannya

Dengan adanya ancaman retaliasi ini, Internet Association berharap Pemerintah India bisa segera mencabut pengenaan equalization levy dengan tarif 2%. Dengan demikian, pengenaan tarif bea masuk tambahan bisa dibatalkan.

Internet Association berpandangan India seharusnya tidak mengenakan equalization levy dan sebaiknya menunggu tercapainya konsensus atas Pillar 1: Unified Approach yang tengah dibahas di bawah koordinasi Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD).

"Internet Association berharap AS tetap terlibat penuh dalam negosiasi pada OECD dan terus berkomunikasi dengan India dan negara-negara lain agar konsensus dapat segera dicapai," tulis asosiasi tersebut dalam suratnya.

Baca Juga:
Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah terhadap Mayoritas Mata Uang Mitra

Agar pengenaan pajak digital seperti yang diterapkan India tidak diikuti yurisdiksi lain, Internet Association berpandangan AS perlu mengambil sikap yang tegas atas seluruh negara mitra.

Sebagai informasi, Internet Association adalah asosiasi yang menaungi banyak korporasi raksasa digital AS. Perusahaan-perusahaan besar mulai dari Amazon, Facebook, Google, Microsoft, Twitter, LinkedIn, AirBnb, Spotify, Uber, Dropbox, Ebay, hingga Reddit tergabung dalam asosiasi ini. (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

BERITA PILIHAN
Rabu, 25 Desember 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah akan Salurkan KUR Rp300 Triliun Tahun Depan

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:30 WIB PSAK 201

Item-Item dalam Laporan Posisi Keuangan Berdasarkan PSAK 201

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 94/2023

Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Dokumen yang Dilampirkan saat Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:37 WIB KURS PAJAK 25 DESEMBER 2024 - 31 DESEMBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah terhadap Mayoritas Mata Uang Mitra