BADAN PUSAT STATISTIK

Manufaktur dan Konsumsi Topang Ekonomi Kuartal I/2019

Redaksi DDTCNews | Senin, 06 Mei 2019 | 13:02 WIB
Manufaktur dan Konsumsi Topang Ekonomi Kuartal I/2019

JAKARTA, DDTCNews – Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data kinerja ekonomi di kuartal I/2019. Hasilnya masih menunjukkan tanda pertumbuhan.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan pada kuartal I/2019 ekonomi tercatat tumbuh 5,07%. Hasil yang menurutnya masih lebih baik dibandingkan kuartal yang sama dalam dua tahun terakhir.

"Pertumbuhan ekonomi yang tumbuh sebesar 5,07% masih lebih bagus dari kuartal yang sama di tahun lalu," katanya dalam konferensi pers di Kantor BPS, Senin (6/5/2019).

Baca Juga:
Tumbuhkan Ekonomi 8 Persen, RI Butuh Investasi Rp13.000 Triliun

Dia menyebutkan pertumbuhan pada kuartal I/2018 sebesar 5,06%. Capaian pada tiga bulan pertama tersebut juga masih lebih baik dari kuartal I/2017 yang hanya tumbuh sebesar 5,01%.

Bila ditelisik berdasarkan sisi produksi, sektor manufaktur atau industri pengolahan masih menjadi sumber utama pertumbuhan sebesar 0,83%. Kemudian diikuti sektor perdagangan sebesar 0,70% dan konstruksi sebesar 0,59%.

Porsi manufaktur ini tercacat lebih rendah dari periode yang sama tahun lalu. Otoritas statistik mencatat pada kuartal I/2018, sektor manufaktur menjadi sumber pertumbuhan sebesar 0,99%. Sementara itu, sektor yang masih bertumbuh kontribusinya antara lain sektor perdagangan yang naik dari 0,67% pada kuartal I/2018 menjadi 0,70%.

Baca Juga:
Prabowo Akui Ekonomi Indonesia Belum Tumbuh Secara Merata

"Struktur ekonomi nasional masih belum banyak berubah, masih didominasi industri pengolahan sebesar 20,07% kemudian diikuti perdagangan dan pertanian," paparnya.

Adapun dari sektor pengeluaran, konsumsi rumah tangga menjadi penyokong pertumbuhan ekonomi. Sektor ini menhadi sumber pertumbuhan pada kuartal I/2019 sebesar 2,75%. Kemudian diikuti oleh kegiatan investasi sebesar 1,65%.

"Konsumsi rumah tangga masih terjaga pertumbuhannya di 5,01% secara tahunan," imbuhnya.


Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Sabtu, 21 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN INVESTASI

Tumbuhkan Ekonomi 8 Persen, RI Butuh Investasi Rp13.000 Triliun

Kamis, 19 Desember 2024 | 13:47 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Prabowo Akui Ekonomi Indonesia Belum Tumbuh Secara Merata

Selasa, 10 Desember 2024 | 16:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Tingkatkan Peran KEK, Airlangga: RI Perlu Contoh China dan Vietnam

Rabu, 04 Desember 2024 | 18:00 WIB KEBIJAKAN EKONOMI

OECD Perkirakan Ekonomi Indonesia hingga 2026 Hanya Tumbuh 5 Persen

BERITA PILIHAN
Rabu, 25 Desember 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah akan Salurkan KUR Rp300 Triliun Tahun Depan

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:30 WIB PSAK 201

Item-Item dalam Laporan Posisi Keuangan Berdasarkan PSAK 201

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 94/2023

Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Dokumen yang Dilampirkan saat Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:37 WIB KURS PAJAK 25 DESEMBER 2024 - 31 DESEMBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah terhadap Mayoritas Mata Uang Mitra