BADAN PUSAT STATISTIK:

Libur Lebaran Kerek Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II

Redaksi DDTCNews | Senin, 06 Agustus 2018 | 14:28 WIB
Libur Lebaran Kerek Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II

JAKARTA, DDTCNews - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis ekonomi nasional pada kuartal II tumbuh 5,27%. Capaian ini salah satu yang terbaik dalam dua tahun terakhir.

Kepala BPS Suhariyanto menyebutkan pertumbuhan ekonomi dari periode sebelumnya mencatat kenaikan sebesar 4,21%. Hal ini tidak lepas dari momen melonjaknya konsumsi rumah tangga pada saat Ramadan dan Idul Fitri.

"Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) yang meningkat signifikan sebesar 32,52%," katanya di Kantor BPS, Senin (6/8).

Baca Juga:
Tumbuhkan Ekonomi 8 Persen, RI Butuh Investasi Rp13.000 Triliun

Sementara itu, dari sisi produksi pertumbuhan banyak disumbang oleh lapangan usaha jenis pertanian, kehutanan dan perikanan yang tumbuh 9,93%.

Lebih lanjut, Suhariyanto menyebutkan produk domestik bruto (PDB) atas dasar harga konstan pada kuartal kedua tahun ini tercatat Rp2.603,7 triliun, atau lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu Rp2.473,4 triliun.

"Sementara untuk PDB ADHB (atas dasar harga berlaku) kuartal II tahun ini Rp3.683,9 triliun, lebih tinggi dari Rp3.366,6 triliun pada kuartal kedua 2017," terangnya.

Baca Juga:
Prabowo Akui Ekonomi Indonesia Belum Tumbuh Secara Merata

Adapun struktur ekonomi Indonesia secara spasial pada kuartal II- 2018 masih didominasi kelompok provinsi di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Kelompok provinsi di Pulau Jawa memberikan kontribusi terbesar terhadap PDB Indonesia, yakni sebesar 58,61%, diikuti Sumatera sebesar 21,54%, dan Kalimantan sebesar 8,05%.

"Sementara walaupun kontribusinya masih yang terkecil, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh kelompok Pulau Maluku dan Papua yang tumbuh 18% tapi masih didominasi kegiatan tambang, khususnya di Papua," tutupnya. (Amu)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Sabtu, 21 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN INVESTASI

Tumbuhkan Ekonomi 8 Persen, RI Butuh Investasi Rp13.000 Triliun

Kamis, 19 Desember 2024 | 13:47 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Prabowo Akui Ekonomi Indonesia Belum Tumbuh Secara Merata

Selasa, 10 Desember 2024 | 16:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Tingkatkan Peran KEK, Airlangga: RI Perlu Contoh China dan Vietnam

Rabu, 04 Desember 2024 | 18:00 WIB KEBIJAKAN EKONOMI

OECD Perkirakan Ekonomi Indonesia hingga 2026 Hanya Tumbuh 5 Persen

BERITA PILIHAN
Rabu, 25 Desember 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah akan Salurkan KUR Rp300 Triliun Tahun Depan

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:30 WIB PSAK 201

Item-Item dalam Laporan Posisi Keuangan Berdasarkan PSAK 201

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 94/2023

Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Dokumen yang Dilampirkan saat Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:37 WIB KURS PAJAK 25 DESEMBER 2024 - 31 DESEMBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah terhadap Mayoritas Mata Uang Mitra