Ilustrasi.
BANJARMASIN, DDTCNews – Kanwil Ditjen Pajak (DJP) Kalimantan Selatan dan Tengah (Kalselteng) bersama Ditjen Kekayaan Negara Kalselteng melaksanakan lelang serentak atas aset-aset yang disita oleh kantor pelayanan pajak (KPP) dari para penunggak pajak.
Kepala Kanwil Ditjen Kekayaan Negara (DJKN) Kalselteng Kusumawardhani mengatakan lelang aset yang disita dilakukan oleh 3 kantor pelayanan kekayaan negara dan lelang (KPKNL) di bawah Kanwil DJKN Kalselteng.
"Tujuan utama dari lelang serentak ini ialah untuk menunjukkan bahwa Kementerian Keuangan punya 1 tahapan yang bisa ditegakkan guna mendukung penerimaan negara, khususnya penerimaan pajak," katanya, dikutip pada Rabu (24/7/2024).
Berikut aset-aset yang dilelang:
Kanwil DJP Kalselteng mencatat total nilai lelang yang diperoleh dari penjualan aset-aset di atas mencapai Rp18,07 miliar. Adapun kegiatan lelang dilaksanakan secara open bidding lewat laman portal.lelang.go.id yang dikelola oleh DJKN.
"Kami ingin memperlihatkan kepada wajib pajak bahwa lelang itu pun merupakan rangkaian kegiatan kita dalam melakukan law enforcement. Mudah-mudahan kesadaran wajib pajak menjadi lebih baik lagi," ujar Kepala Kanwil DJP Kalselteng Syamsinar.
Perlu diketahui, lelang merupakan tindakan penagihan aktif yang dilakukan DJP setelah penyampaian surat teguran, surat paksa, dan surat perintah melaksanakan penyitaan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) 61/2023.
Sebelum melakukan penagihan aktif, kantor pajak mengambil langkah persuasif terlebih dahulu guna mendorong wajib pajak melunasi tunggakannya. Namun, upaya tersebut tidak berhasil mendorong wajib pajak melunasi tunggakan dimaksud.
"Kami berharap ke depannya jumlah barang yang dilelang terus berkurang karena itu menunjukkan bahwa kesadaran pajak dari wajib pajak makin baik, dan indikasi ketidakpatuhan wajib pajak makin mengecil," tutur Syamsinar. (rig)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.