KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kontrol Pembiayaan Utang, Pemerintah Optimalkan Saldo Anggaran Lebih

Muhamad Wildan | Minggu, 11 September 2022 | 12:00 WIB
Kontrol Pembiayaan Utang, Pemerintah Optimalkan Saldo Anggaran Lebih

Menteri Keuangan Sri Mulyani. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc.

JAKARTA, DDTCNews – Kementerian Keuangan menegaskan saldo anggaran lebih (SAL) akan terus digunakan pemerintah untuk mengontrol angka pembiayaan utang.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan penggunaan SAL telah memungkinkan pemerintah menurunkan rasio utang dari 40,7% pada akhir 2021 menjadi tinggal 37,9% pada Juli 2022.

"Angka rasio ini bila dibandingkan dengan negara-negara G20 dan Asean adalah termasuk yang terendah ketiga," katanya, dikutip pada Minggu (11/9/2022).

Baca Juga:
Prabowo Berhemat, Sri Mulyani Jamin Anggaran Bansos Tak Terdampak

Ketika negara-negara lain meningkatkan defisit anggaran dan rasio utangnya guna menangani pandemi dan dampak perang, lanjut menteri keuangan, Indonesia justru mampu menurunkan defisit dan rasio utang.

Sebagai informasi, SAL adalah akumulasi dari sisa lebih pembiayaan anggaran (SiLPA) tahun-tahun anggaran sebelumnya. Pemerintah mulai memakai SAL untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan pada tahun awal pandemi.

Merujuk pada laporan keuangan pemerintah pusat (LKPP) 2021, nilai SAL per akhir 2021 tercatat mencapai Rp337,77 triliun.

Baca Juga:
Seluruh K/L Diminta Usulkan Revisi Belanja Paling Lambat 14 Februari

Pada 2020, pemerintah memakai SAL hingga Rp70,6 triliun. Tahun berikutnya penggunaan SAL mencapai Rp144 triliun. Tahun ini, penggunaan SAL diperkirakan mencapai Rp127,3 triliun. Pada RAPBN 2023, penggunaan SAL diperkirakan Rp70 triliun untuk pembiayaan anggaran.

Selain meningkatkan penggunaan SAL, pemerintah juga melakukan estimasi anggaran secara lebih presisi guna menekan SiLPA pada akhir tahun. Pada 2021, SiLPA tercatat Rp96,6 triliun atau turun 61% dibandingkan dengan SiLPA 2020 senilai Rp245,6 triliun.

"SiLPA 2021 akan dimanfaatkan secara optimal pada 2022 dan 2023 guna mendukung likuiditas pemerintah dan pembiayaan. Hal ini penting dalam menghadapi situasi global di mana tren inflasi dan suku bunga melonjak sangat tinggi," ujar Sri Mulyani. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Jumat, 31 Januari 2025 | 09:30 WIB AMERIKA SERIKAT

AS Buka Opsi Batalkan Bea Masuk 25% Atas Impor dari Kanada dan Meksiko

Kamis, 30 Januari 2025 | 17:55 WIB PAJAK INTERNASIONAL

Penghindaran Pajak Lebih Rugikan Negara Berkembang daripada yang Maju

Kamis, 30 Januari 2025 | 10:51 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Bangun Sistem Pajak Berkeadilan, Civil Society Perlu Pahami Isu Pajak

BERITA PILIHAN
Jumat, 31 Januari 2025 | 11:17 WIB PENGADILAN PAJAK

Persiapan Persidangan di Pengadilan Pajak yang Wajib Pajak Perlu Tahu

Jumat, 31 Januari 2025 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Kriteria Entitas Dana Investasi yang Dikecualikan Pajak Minimum Global

Jumat, 31 Januari 2025 | 10:30 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

DPR Dukung Efisiensi Belanja Kementerian/Lembaga oleh Prabowo

Jumat, 31 Januari 2025 | 10:11 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPh Final 0,5% dan PTKP Rp500 Juta, Intervensi Pemerintah Dukung UMKM?

Jumat, 31 Januari 2025 | 09:30 WIB AMERIKA SERIKAT

AS Buka Opsi Batalkan Bea Masuk 25% Atas Impor dari Kanada dan Meksiko

Jumat, 31 Januari 2025 | 09:15 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Pahami Perincian Penelitian Bukti Potong Atas WP Restitusi Dipercepat

Jumat, 31 Januari 2025 | 08:30 WIB KOTA MEDAN

Kini Ada Opsen, Medan Mulai Aktif Tagih Pajak Kendaraan Bermotor

Kamis, 30 Januari 2025 | 18:00 WIB TIPS PAJAK

Cara Ajukan Pembebasan PBB-P2 bagi Pensiunan PNS di DKI Jakarta

Kamis, 30 Januari 2025 | 17:55 WIB PAJAK INTERNASIONAL

Penghindaran Pajak Lebih Rugikan Negara Berkembang daripada yang Maju

Kamis, 30 Januari 2025 | 16:00 WIB PROVINSI JAWA BARAT

Dedi Mulyadi Ingin Pakai 100% Pajak Kendaraan untuk Pembangunan Jalan