MICHIGAN-AMERIKA SERIKAT

Kontrol Minuman Alkohol, Tarif Pajak Naik Drastis

Redaksi DDTCNews | Kamis, 15 September 2016 | 13:31 WIB
Kontrol Minuman Alkohol, Tarif Pajak Naik Drastis Ilustrasi. (Foto: Thedrinksbusiness.com)

LANSING, DDTCNews – Berdasarkan usulan salah satu anggota Partai Republik Thomas Hooker, Pemerintah Michigan akansegera menaikkan pajak minuman beralkohol sebesar 5 sen untuk setiap 12 ons kaleng. Ini artinya, tarif pajak tersebut naik sebesar 244%.

Thomas Hooker menjelaskan alkohol memiliki dampak buruk yang sangat besar bagi kehidupan sosial, sehingga diperlukan adanya Rancangan Undang-Undang (RUU) yang baru untuk mengatasi hal tersebut.

“Jika Anda berpikir beberapa kecelakaan lalu lintas yang berhubungan dengan alkohol dan juga kematian yang terpaksa terjadi akibat penggunaan alkohol, maka sangat jelas bahwa kita harus melakukan sesuatu,” katanya, kemarin (14/9).

Baca Juga:
Bongkar Kasus Perdagangan Ilegal Anak Anjing, HMRC Kantongi £5 Juta

Sejak tahun 1966, pajak minuman beralkohol memang belum pernah mengalami kenaikan. Untuk saat ini, konsumen harus membayar $6,3 setiap barel atau sekitar Rp83 ribu per barelnya, atau sekitar 1,9 sen setiap 12 ons kaleng.

Tambahan penerimaan dari sektor pajak minuman beralkohol akan digunakan untuk memperbaiki beberapa program pemerintah, pengadilan terhadap kasus narkoba, departemen kepolisian dan penegakan hukum lainnya terkait minuman beralkohol.

Sementara itu, Michigan Alcohol Policy Promoting Health and Safety, sebuah yayasan non-profit yang memerhatikan kebijakan pemerintah terkait penggunaan alkohol, ikut menganjurkan pemerintah menerapkan RUU tersebut untuk mengurangi penggunaan berbahaya atas minuman beralkohol.

Baca Juga:
Meghan Markle dan Anaknya Hadapi Dilema Pajak AS

“Alasan utama kami mendorong ini adalah kami ingin menyelamatkan lebih banyak jiwa dan mengurangi penggunaan alkohol serta obat-obatan terlarang lainnya,” kata anggota yayasan tersebut, Mike Tobias.

Meskipun mendapat dukungan dari banyak pihak, seperti dilansir Michigan Live, kebijakan ini mendapat tentangan dari Direktur Michigan Freedom Fund Executive Tony Daunt lantaran kebijakan itu memberlakukan tarif pajak yang sangat signifikan dibandingkan tarif pajak minuman beralkohol saat ini. (Amu)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Senin, 13 September 2021 | 17:30 WIB AMERIKA SERIKAT

Kebanyakan di Rumah Saat Pandemi, Penerimaan Pajak Miras Melonjak

Minggu, 04 Oktober 2020 | 07:01 WIB SWEDIA

Biayai Anggaran Pertahanan, Pemerintah Kerek Pajak Alkohol

Kamis, 11 April 2019 | 18:01 WIB INGGRIS

Meghan Markle dan Anaknya Hadapi Dilema Pajak AS

BERITA PILIHAN
Kamis, 26 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK DAERAH

9 Jenis Pajak Daerah Terbaru yang Ditetapkan Pemkot Sibolga

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kredit Investasi Padat Karya Diluncurkan, Plafonnya Capai Rp10 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:30 WIB PENGAWASAN BEA CUKAI

Libur Natal dan Tahun Baru, Bea Cukai Perketat Pengawasan di Perairan

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

Fitur Coretax yang Tersedia selama Praimplementasi Terbatas, Apa Saja?

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:45 WIB BERITA PAJAK HARI INI

PPN 12 Persen, Pemerintah Ingin Rakyat Lebih Luas Ikut Bayar Pajak

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:30 WIB KOTA BATAM

Ada Pemutihan, Pemkot Berhasil Cairkan Piutang Pajak Rp30 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Bagaimana Cara Peroleh Diskon 50 Persen Listrik Januari-Februari 2025?

Rabu, 25 Desember 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah akan Salurkan KUR Rp300 Triliun Tahun Depan