Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto.
JAKARTA, DDTCNews – Badan Pusat Statistik mengeluarkan data pertumbuhan ekonomi pada kuartal III/2019. Konsumsi rumah tangga masih menjadi penopang pertumbuhan dari sisi pengeluaran.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan pertumbuhan ekonomi yang sebesar 5,02% pada kuartal III/2019 banyak ditopang oleh konsumsi rumah tangga. Tingkat konsumsi rumah tangga masih terjaga dengan pertumbuhan pada kisaran 5%.
“Konsumsi rumah tangga masih tumbuh dan kuat pada kuartal III/2019,” katanya di Kantor BPS, Selasa (5/11/2019).
Laju pertumbuhan konsumsi rumah tangga, lanjut dia, tercatat sebesar 5,01% pada kuartal III/2019. Capaian tersebut masih lebih baik dari periode sama tahun lalu yang tumbuh 5% dan juga kuartal III/2017 yang tumbuh 4,91%. Kontribusi sektor rumah tangga mencapai 56,2% dari struktur PDB nasional dari sisi pengeluaran.
Masih positifnya angka konsumsi rumah tangga ini, menurutnya, dipengaruhi oleh empat faktor. Pertama, indeks penjualan eceran riil tetap tumbuh positif terutama untuk perlengkapan rumah tangga, makanan, minuman, dan tembakau.
Kedua, volume penjualan listrik PLN kepada konsumen rumah tangga terpantau meningkat. Ketiga, nilai transaksi kartu debit, kredit, dan uang elektronik tumbuh dibandingkan kuartal III/2018. Keempat, jumlah penumpang angkutan darat dan laut juga tercatat tumbuh.
Sementara itu, komponen lain dari sisi pengeluran mencatat pertumbuhan yang melambat dari periode sama pada 2018. Investasi yang menyumbang 32,3% dalam struktur PDB pada kuartal III/2019 hanya tumbuh 4,21%. Capaian tersebut lebih rendah dari kuartal III/2018 yang mampu tumbuh 6,96%.
Kemudian, kegiatan ekspor yang menyumbang 18,7% dalam struktur PDB hanya tumbuh 0,02%. Pertumbuhan ekspor tersebut jauh lebih rendah dari periode sama tahun lalu yang tumbuh 8.08%. Begitu juga konsumsi pemerintah yang tumbuh melambat menjadi sebesar 0,98%. Padahal, kinerja belanja pemerintah pada kuartal III/2018 tumbuh 6,27%.
Adapun konsumsi lembaga nonprofit yang melayani rumah tangga (LNPRT) pada kuartal III/2019 tumbuh 7,44%. Capaian tersebut melambat dibandingkan periode sama tahun lalu yang tumbuh 8,59%. Sementara, impor sebagai faktor pengurang tumbuh negatif sebesar 8,61% dan lebih rendah dari tahun lalu yang tumbuh sebesar 14,02%.
“Ketidakpastian ekonomi memengaruhi kinerja ekspor. Aspek belanja pemerintah yang turun karena aktivitas belanja barang, jasa, modal dan bantuan sosial tidak setinggi tahun lalu,” paparnya. (kaw)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.