Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti saat memberikan paparan.
JAKARTA, DDTCNews - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat konsumsi rumah tangga masih menjadi penyumbang terbesar pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 yang mencapai sebesar 5,05%.
Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan konsumsi rumah tangga mengalami pertumbuhan sebesar 4,82% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sementara itu, kontribusinya terhadap perekonomian sebesar 53,18%.
"Jika dilihat dari sumber pertumbuhan secara kumulatif pada 2023, dari sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga menjadi sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 2,55%," katanya, Senin (5/2/2024).
Amalia menuturkan mobilitas yang pulih dan pendapatan masyarakat yang membaik mengerek kinerja konsumsi rumah tangga pada 2023. Menurutnya, peningkatan konsumsi tersebut terjadi seiring dengan terkendalinya inflasi.
Kelompok konsumsi yang tumbuh tinggi antara lain restoran dan hotel, serta transportasi dan komunikasi.
Sementara itu, pembentukan modal tetap bruto (PMTB) atau investasin menjadi penyumbang terbesar kedua pertumbuhan PDB. PMTB tumbuh 4,4%, dipengaruhi oleh pembangunan infrastruktur dan aktivitas penanaman modal di Indonesia yang meningkat.
Gabungan antara konsumsi rumah tangga dan PMTB memberikan total kontribusi terhadap PDB sebesar 82,51%.
Kemudian, pengeluaran dari sisi lembaga nonprofit yang melayani rumah tangga (LNPRT) tumbuh 9,83%. Hal ini terjadi karena adanya peningkatan aktivitas persiapan pemilu, baik yang dilakukan oleh peserta maupun penyelenggara pemilu.
Untuk konsumsi pemerintah, lanjut Amalia, tumbuh 2,95% dari tahun lalu. Adapun kinerja ekspor hanya tumbuh 1,32%.
"Ekspor tumbuh positif, terutama didorong pertumbuhan ekspor barang migas seperti peningkatan volume ekspor migas dan ekspor jasa seiring dengan peningkatan jumlah wisman dan devisa masuk dari luar negeri," ujarnya. (rig)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.