PAJAK BERTUTUR

Kini Kurikulum Pendidikan Disisipi Materi Pajak

Redaksi DDTCNews | Senin, 14 Agustus 2017 | 13:28 WIB
Kini Kurikulum Pendidikan Disisipi Materi Pajak

JAKARTA, DDTCNews – Program ‘Pajak Bertutur’ merupakan satu langkah Ditjen Pajak dalam mengedukasi seluruh peserta didik di seluruh Indonesia. Hal itu bertujuan untuk meningkatkan kesadaran pajak sejak dini bagi seluruh masyarakat.

Direktur Penyuluhan, Pelayanan dan Humas Ditjen Pajak Hestu Yoga Saksama mengatakan seluruh peserta didik berhak mendapatkan pendidikan dan pemahaman soal pajak. Untuk itu, Ditjen Pajak bersinergi dengan kementerian lain untuk melancarkan program itu.

“Kami masukkan inklusi pendidikan sadar pajak ini ke dalam kurikulum, baik untuk jenjang SD, SMP, SMA, hingga Perguruan Tinggi. Kemendikbud sudah oke soal ini, bahkan materi yang akan diedukasikan ke peserta didik pun sudah digarap,” ujarnya di Kantor Pusat Ditjen Pajak Jakarta, Jumat (11/8).

Baca Juga:
Urus Pemeriksaan Bukper: Coretax Bakal Hadirkan 4 Fitur Baru

Ditjen Pajak sudah menandatangani Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), serta dengan Kementerian Riset Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) sebelum menjalankan program Pajak Bertutur.

Pemerintah berharap program Pajak Bertutur bisa meningkatkan kepatuhan wajib pajak terhadap berbagai peraturan yang berlaku. Di satu sisi, penerimaan pun akan semakin meningkat seiring dengan peningkatan kepatuhan wajib pajak.

Hestu menyatakan masuknya kurikulum inklusi sadar pajak ke dalam pelajaran di sekolah maupun di perguruan tinggi hanya disisipkan di antara beberapa bab di dalam materi, sehingga tidak serta merta menjadi satu pelajaran tertentu atau satu mata kuliah tertentu.

Baca Juga:
Langganan Platform Streaming Musik, Kena PPN atau Pajak Hiburan?

“Nanti pendidikan sadar pajak itu hanya akan disisipkan di salah satu bab saja, jadi tidak menjadi mata kuliah sendiri. MKWU (Mata Kuliah Wajib Umum) yang sudah ditentukan itu meliputi mata kuliah Pancasila, Agama, Sejarah dan Bahasa Indonesia,” tuturnya.

Di samping itu, Ditjen Pajak tengah mempersiapkan pegawainya untuk mengajar peserta didik secara langsung. Bahkan pengayaan inklusi sadar pajak yang dilakukan oleh pegawai Ditjen Pajak itu sama sekali tidak dipungut biaya alias gratis.

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Senin, 21 Oktober 2024 | 14:32 WIB CORETAX SYSTEM

Urus Pemeriksaan Bukper: Coretax Bakal Hadirkan 4 Fitur Baru

Jumat, 18 Oktober 2024 | 15:30 WIB SERBA-SERBI PAJAK

Langganan Platform Streaming Musik, Kena PPN atau Pajak Hiburan?

Jumat, 18 Oktober 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Kinerja Penegakan Hukum Ditjen Pajak selama 1 Dekade Terakhir

Selasa, 08 Oktober 2024 | 11:30 WIB KAMUS PAJAK

Apa Itu Program Business Development Services (BDS) dari DJP?

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:45 WIB KABINET MERAH PUTIH

Tak Lagi Dikoordinasikan oleh Menko Ekonomi, Kemenkeu Beri Penjelasan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja